Bandung, Gatra.com- Kawasan Georpark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu destinasi wisata di Jawa Barat yang memiliki potensi besar menarik wisatawan. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jabar Dedi Taufik mengatakan, salah satu yang akan diproyeksikan yaitu pembangunan amphitheatre sebagai penunjang pertunjukan seni budaya.
"Ada beberapa hal yang harus kita akselerasi, seperti amphitheatre untuk menunjang pertunjukan seni budaya. Semua pekerjaannya akan diawasi dengan ketat agar tidak merusak alam yang ada disana. Selain itu, rambu petunjuk dan toilet akan ditambah,” ujar Dedi Taufik, Jumat (5/7).
Baca juga: Akhirnya UNESCO Resmi Jadikan Kasepuhan Adat Sinarresmi Sebagai Global Geopark
Guna melakukan akselerasi tersebut, dia sampaikan, membutuhkan anggaran Rp12,6 miliar. Adapun, yang dialokasikan dari anggaran murni 2019 yaitu Rp4,6 miliar dan sisanya dari anggaran murni 2020.
Menurut dia, aspek lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi harus menjadi perhatian utama dalam pengembangan geopark sesuai dengan tiga pilar pengembangan geopark yaitu konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
"Geopark sebagai sebuah produk wisata perlu terus dikelola melalui konsep pengembangan yang holistik dan integratif karena bersifat lintas sektor. Jabar harus terus menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata dan geopark di Jabar memiliki peluang yang sangat tinggi untuk terus dikembangkan,” paparnya.
Baca juga: Geopark Karangsambung Terancam Penambangan Liar
Dia katakan, untuk melakukan konservasi di kawasan Geopark Ciletuh tersebut diperlukan komitmen. Terlebih bukan hanya amphitheatre, namun sejumlah sarana penunjang dan amenitas pun akan diperbanyak.
“Yang pasti, kami tetap menjaga komitmen melakukan konservasi. Pembangunan mengikuti pola tata ruang yang sudah ditentukan. Aspek edukasi, pembelajaran geologi, biologi, kebudayaan tetap berjalan,” jelasnya.
Pihaknya akan berupaya melakukan pengembangan sekaligus menjaga status Geopark Ciletuh Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi yang telah mendapat predikat Unesco Global Geopark (UGG) pada 2018 lalu. Apalagi Unesco pun bakal melakukan evaluasi berkala pada tahun 2020 nanti.
Baca juga: Geopark Merangin Terlengkap di Dunia
Karena itu, pihaknya pun akan menggenjot proyek penunjang seperti pembangunan Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) di Pantai kawasan Pantai Karang Pamulang, Kecamatan Palabuhanratu agar selesai bersamaan dengan akselerasi tersebut. Mengingat fasilitas tersebut dibangun untuk menunjang angkutan laut yang menghubungkan antara Palabuhanratu dengan Jakarta.
Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan mengenbangkan sejumlah kawasan lainnya yang serupa, itu seperti Geopark Nasional Pongkor, Geopark Pangandaran, Geopark Galunggung Sepuluh Ribu Bukit dan Geopark Karst Rajamandala. “Pemerintah pusat juga berkomitmen mendukung. Mereka akan membantu melalui tim khusus untuk geopark,” ucapnya.
Kerjasama dari seluruh pihak terkait, dia katakan, dibutuhkan untuk menggenjot potensi kawasan Geopark Ciletuh ini. "Termasuk masyarakat untuk mengembangkan potensi geopark ini menjadi sumber peningkatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui pengembangan pariwisata,” pungkasnya.