Jakarta, Gatra.com - Waralaba merupakan salah satu model usaha yang telah banyak dikembangkan oleh pelaku usaha. Melalui model ini, pemilik usaha (pewaralaba) memberikan haknya kepada mitra (terwaralaba) beserta fasilitas-fasilitas pendukung. Sebagai gantinya, para terwaralaba memberi imbalan ke pewaralaba.

Ketua Kehormatan Asosiasi Franchise Imdonesia (AFI), Anang Sukandar mengungkapkan ada empat hal yang harus diperhatikan ketika memilih pewaralaba.

Pertama, lama berdirinya. Kedua, jelas pemilik dan kegiatan usahamya. Ketiga, ciri khas usahanya. Keempat, ada contoh gerai dan neraca laba-rugi. "Kalau dengan empat hal ini yang ditanya tidak mau jawab atau tidak bisa jawab, ya bagaimana?" tegasnya.

Anang mengaku banyak perusahaan kemitraan yang mengaku memiliki program waralaba. "Kalian tahu usaha lima tahun itu sudah minimum, kalau yang baru dua tahun, baru tiga bulan, lalu tawari franchise, mana bisa? Franchise itu harus matang. Makanya saya selalu ajukan empat pertanyaan," ungkapnya.

Menurutnya, usaha waralaba harus sudah menghasilkan keuntungan, punya ciri khas, contoh model dan gerai yang berhasil, dan berbasis pelanggan.

Ia menambahkan, sikap ingin cepat mendapatkan hasil secara instan menghambat kesuksesan usaha waralaba. "Mau cepat jadi, cepat puas, itu orang kita, mau cepat dapat duit," ujarnya.

Ketua Umum AFI, Andrew Nugroho menekankan pentingnya manajemen yang baik dalam menjalankan usaha waralaba. "Sebetulnya bukan masalah modal, seharusnya manajemen dari perusahaan itu," jelasnya.

"Coba datang kunjungi kantornya apakah punya tim akuntansi. Tim QC (quality control) itu penting. Begitu kita menjalankan bisnis itu sendiri, kita perlu dukungan. Enggak mau ditinggal dilepas begitu aja," terangnya