Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan berfokus dalam perbaikan jalan tol Jakarta - Cikampek yang rusak akibat permasalahan Over Dimension and Over Loading (ODOL) atau truk kelebihan muatan.
Pasalnya, keberadaan truk ODOL ini mengakibatkan kemacetan di sepanjang ruas jalan tol Jakarta - Cikampek. Selain itu, bahkan truk ODOL ini menjadi penyebab rusaknya jalan tol. Pengerjaan proyek jalan tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) II Elevated juga tersendat akibat keberadaan truk ODOL ini.
"Kemacetan yang ditimbulkan dari keberadaan truk ODOL ini berdampak pada kerugian ekonomi dan sosial. Kami mengimbau truk ODOL ini agar bisa menggunakan jalur arteri untuk mengurangi kemacetan," jelasnya.
Dirjen Budi juga menjelaskan bahwa masalah ini akan dibicarakan lebih lanjut lagi kepada Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain itu, Dirjen Budi juga menegaskan bahwa pihaknya masih mendiskusikan lebih lanjut terkait ODOL, dengan asosiasi logistik.
"Kita mau menyelesaikan masalah tanpa masalah. Jadi kan sebenarnya perbaikan itu harus melibatkan Kementerian PUPR. Sehingga nantinya kami akan bicarakan lebih lanjut bagaimana tahapan solusi terbaiknya," jelasnya.
Sebelumnya, Dirjen Budi telah menetapkan secara umum tahapan strategi yang akan dibicarakan kepada Menhub dan Kementerian PUPR untuk menuntaskan masalah ODOL, yaitu:
1. Edukasi dengan cara preventif (misalnya melalui sosialisasi/ komitmen);
2. Penegakan hukum;
3. Membangun terminal barang yang terintegrasi;
4. Insentif untuk angkutan barang.
Sementara untuk rencana penegakan hukumnya juga akan diciptakan Komitmen “Zero Odol” yaitu:
1. Penegasan aturan IMO atas ODOL pada truk container;
2. Pembentukan satgas (task force) normalisasi;
3. Penyidikan dan penuntutan bagi oknum yang masih melanggar ketentuan;
4. Tilang dan penurunan barang serta penundaan perjalanan.