Semarang, Gatra.com - Muhammad Idris, 23, meraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik sarjana terapan Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. Menurutnya, itu berkat penerapan manajemen salat,
Taruna asal Solok Selatan, Sumatera Barat, ini mengatakan bahwa manajemen salat mengajarkan hidup teratur karena tidak boleh terlambat mengerjakan salat lima waktu, semisal salat Subuh harus tepat waktu.
“Dengan menerapkan manajemen salat ini saya dalam mengerjakan tugas dan pekerjaan tidak terlambat, bahkan selesai sebelum batas waktunya. Manajemen salat ini ajaran dari orang tua,” katanya seusai mengikuti wisuda di Graha Cendikia Akpol Semarang, Jumat (5/7).
Wisuda diikuti sebanyak 306 orang taruna Akpol angkatan ke-50 Batalion Wicaksana Adhimanggala ini dihadiri Kapolri Jenderal Polisi, Tito Karnivan.
Selain meraih penghargaan Adhi Makayasa, Muhammad Idris yang putra seorang petani ini juga meraih penghargaan Ati Tanggon Emas, Ati Trengginas Perak, dan Ati Tangkas Perak.
Putra kedua dari dua bersaudara pasangan Dasrial dan (almarhumah) Elfamairi ini lebih lanjut menyatakan, sejak kecil memang bercita-cita menjadi polisi. “Polisi itu pekerjaan mulia karena tugasnya melindungi masyarakat,” kata peraih indek prestasi kumulatif (IPK) 3,54.
Untuk itu selepas menyelesaikan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Solok, pemuda kelahiran 8 Juli 1996 Desa Mudiak Lawe, Sungai Pagu, Solok Selatan Sumatera Barat mendaftar ke Akpol Semarang.
“Saya mendaftar Akpol tidak menggunakan uang karena orang tua petani tidak memiliki uang,” ujar Idris yang ingin melanjutkan pendidikan kepolisian di luar negeri ini.
Dalam kesempatan itu, Idris, mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumatera Barat, Wakil Kapolda Sumatera Barat, dan, Kapolrestabes Solok Selatan yang telah membawa ayah dan kakak perempuan menghadiri wisuda di Akpol.
“Ini kado yang luar biasa bagi saya karena ayah yang bekerja di sawah tidak memiliki biaya menghadiri wisuda saya ini,” ucapnya.
Dasrial, orang tua Muhammad Idris, menambahkan, merasa bangga dan terharu atas prestasi putranya yang bisa lulus menjadi taruna Akpol. Menurut dia, anaknya tekun belajar dan disiplin. Sejak SD, Idris selalu menjadi juara satu kelas.
“Kepada anak-anak, saya mengajarkan kedisiplinan dan kemandirian. Harapan saya semoga Idris bisa meraih sukses jadi polisi,” ujar Dasrial.
Prestasi Idris ini, juga mendapatkan perhatian dari Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian.
“Merasa salut karena dari keluarga petani dan (ibu) sudah almarhum, ya. Saya juga bukan dari keluarga berada,” kata Tito.