Jakarta, Gatra.com - Tim investigasi internal Polri melakukan pengungkapan kasus sembilan orang meninggal dunia dalam aksi demonstrasi 21-22 Mei. Polri menyebut dua dari sembilan orang ditembak oleh orang tidak dikenal di dalam kerusuhan tersebut.

Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Suyudi Ario Seto mengatakan bahwa salah satu orang yang diduga melakukan penembakan memiliki ciri berambut panjang, berkulit hitam dengan tinggi 175 cm.

Suyudi menjelaskan, empat orang korban telah dilakukan otopsi. Di dalam tubuh dua orang tersebut diketemukan sebuah proyektil. Salah satu orang itu adalah Harun Al Rasyid yang terkena peluru di sekitar jembatan Slipi Jaya, Slipi, Jakarta Barat.

"Berdasarkan saksi di TKP, almarhum Harun Al Rasyid (15), bahwa ada seseorang yang melakukan penembakan dari jarak 11 meter dari sisi kanan. Di mana anggota Polri yang menangani unjuk rasa itu berjarak 100 meter. Di sisi kanan ini adalah ruko-ruko di dekat flyover Slipi," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/7).

Saksi juga memberikan keterangan, yakni korban ditembak dengan menggunakan pistol berwarna hitam dengan menggunakan tangan kiri. "Kemudian Harun Al Rasyid meninggal di TKP lalu dibawa ke RS," tambahnya.

Korban kedua yaitu Abdul Aziz ditemukan tergeletak dengan jarak sekitar 100 meter dari asrama Brimob. Dia diduga juga jadi korban penembakan oleh orang tidak dikenal. Saat ini pelaku masih dalam pengembangan.

"Jarak kurang lebih 11 meter dari arah belakang, terkena di punggung sebelah kiri. Kemudian proyektilnya tersisa di dada sebelah kiri," tutupnya.