Semarang, Gatra.com - Sebanyak 39 calon siswa yang mendaftar ke SMA 4 Semarang, terlempar ke SMA 1 Purwantoro, Wonogiri. Atas masalah itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah berjanji untuk segera membenahi masalah sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) online.
Sekretaris Disdikbud Jawa Tengah, Sulistyo, mengatakan, pihaknya saat ini masih mencari tahu permasalahan dari sistem zonasi yang sering dikomplain oleh orang tua siswa tersebut.
"Sedang kita selidiku ke sekolahnya dan panitia online, biar tahu mana yang salah. Apakah ada kekeliruan dari perhitungan jarak zonasi yang telah ditetapkan oleh setiap sekolah. Atau bisa jadi kesalahan ada pada operator sistemnya," katanya di saat ditemui di kantornya, Jalan Pemuda, Semarang, Jumat (5/7).
Ia mengaku, sebelumnya sudah menyepakati jarak zonasi sekolah yang ditentukan dari hitungan jarak rumah setiap calon siswa dan letak kantor kelurahan serta lokasi sekolah yang dituju.
Menurutnya, semua pendaftar diberi kewenangan untuk menghitung sendiri jarak zonasi masing-masing. "Hitung-hitungannya ya pakai jarak tempuh sepeda motor dari rumah ke sekolah. Itu ngukur-nya para guru dengan naik motor dan naik bus. Mengukurnya juga dari Google Maps," ujar Sulistyo.
Ia menyatakan akan membenahi sistem zonasi yang berlangsung saat ini. Termasuk mengecek ulang hitungan jarak Gedawang dengan Purwantoro Wonogiri, yang tertera 5 kilometer di dalam situs PPDB SIAP. "Nanti kita cek-cek dulu ke sekolahnya. Biar ketahuan yang keliru itu sekolahnya atau operator servernya," ujarnya.
Perlu diketahui, operator server yang dimaksud yaitu PT Telkom yang telah ditunjuk oleh Pemprov Jateng untuk menjadi penyedia jaringan internet sebagai pendukung pelaksanaan PPDB online.
Sebelumnya, sejumlah orang tua siswa menggeruduk SMA Negeri 4, di Jalan Karangrejo Raya Gedawang, Semarang. Mereka kecewa dengan perolehan hasil zonasi PPDB online yang membuat anaknya gagal diterima di SMA 4, dan terpental ke SMA 1 Purwantoro Wonogiri.