Jakarta, Gatra.com - Menteri Kesehatan, Nila Moeloek menyebut buruknya kualitas udara di Jakarta bukan hanya karena kelalaian pemerintah. Kebiasaan perilaku masyarakat ikut menyumbang polusi di ibu kota.
“Ini disebabkan oleh banyak faktor. Bagaimana budaya masyarakat kita sendiri yang masih suka membakar sampah. Dari sisi kesehatan, kalau di dalam sampahnya ada plastik dan kemudian dibakar menimbulkan dioksinnya keluar,” jelas Nila di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (5/7).
Oleh karena itu, Nila mengajak warga Jakarta dan sekitarnya mengubah perilaku buruk untuk mengurangi polusi udara. Salah satunya memilah sampah dan daur ulang sampah organik menjadi pupuk kompos.
Kementerian Kesehatan mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta mengurangi esmisi yang dihasilkan kendaraan bermotor. Emisi yang mengandung karbon monoksida menyebabkan lubang pada lapisan ozon.
“Kalau lubang ozon meluas, bisa terkena ultraviolet (UV) yang berbahaya. Penyakit yang timbul juga banyak seperti kanker dan katarak karena UV yang tinggi. Usia 46 tahun sekarang sudah mulai mengidap katarak. Sementara, orang-orang barat rata-rata 60 tahun,” ujar akademisi Universitas Indonesia (UI) ini.