Semarang, Gatra.com - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) online masih menjadi perhatian masyarakat. Kali ini, 39 siswa yang mendaftar di SMA Negeri 4 Semarang terpental ke SMA 2 Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.
Akhirnya, sejumlah orang tua calon peserta didik baru menggeruduk SMA Negeri 4 Semarang, lantaran kecewa terhadap perolehan hasil zonasi pada tahun ini.
Orangtua siswa Jovita Nadya, Herman, menyatakan, sistem zonasi yang carut-marut membuat anaknya terpental ke Kabupaten Wonogiri. "Setelah beberapa hari mendaftar, nama anak saya tergeser, tahu-tahu kemarin nama anak saya justru terdaftar di SMA 2 Purwantoro, Wonogiri. Ini gimana sistemnya," katanya sambil menahan emosi di SMA Negeri 4 Semarang, Jumat (5/7).
Ia menungkapkan, situasi tersebut tidak adil. Ia keberatan jika anaknya harus jauh-jauh sekolah ke Wonogiri. "Padahal jarak rumah saya dengan SMA 4 kan cuma 0,8 kilometer. Dibandingkan Purwantoro yang sejauh 170 kilometer," ujarnya.
Menurutnya kekacauan sistem zonasi yang diakses dari internet menjadi biang kerok atas kasus anaknya tersebut. Herman mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.
"Ya sudah, kalau kasusnya seperti ini mendingan berkasnya saya cabut saja dari sini. Nanti saya daftarkan ke SMA 11 di Lampersari," katanya.
Hal serupa dikemukakan, Meitasari. Anaknya juga bernasib sama. Anaknya bernama Aisha Najwa bersama 39 calon siswa lainnya terlempar ke SMA 2 Purwantoro Wonogiri.
"Niatan awal kepengen sekolah negeri di dekat rumah, kok malah zonasinya ditaruh ke Wonogiri. Percuma dong nilai UN anak saya 26 tapi malah enggak kepake sama sekali," ucapnya.
Perlu diketahui, SMA Negeri 4 Semarang hanya bisa mengakomodasi zonasi dari calon peserta didik baru dari daerah Srondol Kulon, Banyumanik dan Pudakpayung.