Pekanbaru, Gatra.com - Ribuan kader Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) se-Indonesia berkumpul dalam sebuah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Pekanbaru 3-6 Juli 2019.
"Rakornas ini menjadi momentum bagi kami untuk mengajak generasi millenial untuk kembali merajut persatuan usai pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif 2019," kata Ketua DPP IMM Najih Prasetyo kepada Gatra.com, Kamis (4/7).
Ia mengatakan pada Rakornas itu, IMM menyampaikan 7 sikap terkait perkembangan politik bangsa pasca Pilpres.
"Pertama adalah seluruh bangsa Indonesia harus menerima pasangan Bapak Joko Widodo dan Ma'aruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024 yang sudah sah secara hukum," ujar Najih.
Kedua, Presiden dan wakil presiden terpilih harus merangkul dan merajut kembali persatuan bangsa. Presiden dan wakil presiden harus menjahit robekan dan keterbelahan bangsa selama pilpres berlangsung.
"Ketiga, Presiden dan wakil presiden hendaknya memilih kabinet dengan pertimbangan track record, pengalaman dan juga profesionalitas, bukan memilih kabinet atas pertimbangan transaksional," pintanya.
Keempat, kepada partai pengusung pemenang, hendaknya kader-kader yang menduduki jabatan kenegaraan, menjalankan pemerintahan dengan amanah dan tangungjawab.
"Hindari segala macam penyimpangan seperti korupsi, kolusi dan nepotisme," ucapnya.
Kelima, kepada partai yang kalah, jika tidak menghendaki untuk bergabung dalam kabinet, hendaknya melakukan kritik-kritik yang konstruktif dalam upaya membangun kemajuan bangsa.
"Keenam, presiden harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indoensia. Menjamin setiap masyarakat dapat menjalankan kehidupan dengan bahagia," jelasnya.
Dan yang terakhir kepada penyelenggara pemilu harus mengevaluasi secara total praktek pemilu tahun ini agar tidak terulang lagi. "Pemilu juga harus mengutamakan keamanan dan keselamatan kerja," ujarnya.