Pontianak, Gatra.com - Direktur Fasilitas Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi, Direktorat Fasilitas Hak Kekayaan Intelektual Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Robinson Sinaga, mengatakan program sosialisasi HKI merupakan salah satu program prioritas nasional, karena ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Untuk itu diharapkan produk komuditas memiliki nilai tambah dengan terlindungi HKI.
"Ini juga untuk memacu inovasi dan kreativitas pelaku industri kreatif agar memiliki keunikan sendiri yang berbeda dengan produk lain, hingga berdaya saing di pasar domestik maupun global," kata Robinson dalam Sosialisasi dan Fasilitas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Hotel Mercure, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (5/7)..
Robinson menyebut sosialisasi tersebut diikuti para pelaku ekonomi kreatif dari berbagai komunitas dan UMKM yang ada di Kota Pontianak.
"Targetnya 80 peserta pendaftar HKI yang meliputi merek dagang, hak cipta dan desain industri," jelasnya.
Robinson mengungkapkan, pelaksanaan sosialisasi dan fasilitasi pendaftaran HKI bagi pelaku ekonomi kreatif ini penting mengingat dapat menghargai dan melindungi karya cipta intelektual agar terhindar dari praktik kecurangan seperti pemalsuan dan penjiplakan hasil karya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menuturkan kegiatan ini sangat membantu para pelaku UMKM dalam mendaftarkan HKI produk mereka masing-masing. Mengingat Pontianak memiliki cukup banyak produk potensial.
"Kegiatan ini sekaligus juga menjawab tantangan yang dihadapi pemerintah daerah, yakni bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk terus melakukan dukungan terhadap pelaku ekonomi kreatif di terutama mengenai pentingnya perlindungan HKI," ujarnya.
Acara tersebut diselenggarakan Deputi Fasilitas Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi, Direktorat Fasilitas Hak Kekayaan Intelektual Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) bekerjasama dengan Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta serta Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Pontianak.