Jakarta, Gatra.com - Ketua Komnas Hak Asasi Manusia (HAM), Ahmad Taufan Damanik mempersilahkan Polri memberikan penjelasan kepada publik terkait hasil investigasi aksi 21-22 Mei.
Ia berkata, nantinya Komnas HAM akan segera merilis hasil temuan yang telah diselidiki. Sebab, hal tersebut merupakan komitmen dalam menjaga independensi. "Kami sangat mengapresiasi setiap langkah Polri yang ingin segera membuka kasus ini ke publik, juga menghargai keterbukaan mereka kepada kami selama ini. Itu sangat bagus. Tetapi lebih profesional bila Polri merilis sendiri hasil pencarian fakta dr mereka," ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (4/7).
Ia juga menegaskan, tidak ada rapat tim gabungan yang dilakukan antara Polri, Komnas HAM, Ombudsman serta Kompolnas. Pasalnya, setiap lembaga memiliki tim investigasinya masing-masing.
"Beberapa kali Polri pemaparan dan koordinasi ke kantor Komnas tapi itu bukan rapat tim gabungan. Tim Gabungan tidak pernah ada, dalam pertemuan kami dengan Polri, di kantor Komnas juga hanya dihadiri Polri dan Komnas HAM, tidak ada lembaga lain," tambahnya.
Taufan mengapresiasi keterbukaan dan koordinasi Polri untuk mengungkap kasus.
"Keterbukaan dan kemauan mereka berkoordinasi sekali lagi kami apresiasi. Itu bagus untuk semakin meningkatkan kepercayaan publik," tambahnya.
Selain itu, untuk memperkuat hasil temuan, Taufan berkata, Komnas HAM telah menyelidiki beberapa sumber mulai dari korban rawat inap hingga Polres yang menangani kasus tersebut.
"Kami mendapatkan data dari korban, tim advokasi, NGO (Non Government Organization), rumah sakit, Pemda DKI, dan media massa. Semua kami telusuri dan nanti akan kami umumkan sendiri," jelasnya.
Sebagai informasi, penyampaian pihak kepolisian seputar penyelidikan terbagi ke dalam beberapa layer (lapisan). Layer pertama merupakan dalang, layer kedua adalah penyumbang dana, layer ketiga yaitu koordinator pelaksana, dan terakhir adalah pelaku di lapangan.
"Ini semuanya masih berproses, tim penyidik dari Bareskrim sedang mengumpulkan kembali seluruh jejak digital, baik jejak digital pembicaraan, maupun jejak digital pertemuan-pertemuan," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Kamis (4/7).
Dedi pun mengungkapkan, pihaknya telah mengamankan pelaku yang memberikan arahan serta melakukan aksi kerusuhan tersebut.
"Termasuk nanti akan kita sampaikan tentang korban yang terjadi pada saat kerusuhan itu. Alur tembaknya, sudut tembaknya dan ada saksi yang melihat, nanti akan kita sampaikan," tutur dia.