Lombok Barat, Gatra.com- Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Lombok Barat 2019 bertambah untuk mengatasi kekeringan.
“Penambahan anggaran tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemda mengatasi kekeringan. Anggaran saat ini memang sudah cukup. Namun untuk mengantisipasi yang lebih parah, kita sudah masukkan juga di APBD-P,” kata Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid di Lombok Barat, Kamis (4/7).
Fauzan Khalid menambahkan, untuk penanganan jangka panjang, akan terus dilakukan berbagai upaya antisipasi dini, termasuk pembuatan sumur bor di beberapa titik yang rawan kekeringan.
“Sumur bor juga akan kita upayakan, agar masyarakat yang terkena dampak kekeringan bisa mendapatkan minimal air bersih dulu,” tambah Fauzan.
Seperti diketahui, Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat sebanyak 301 desa di NTB terdampak kekeringan. Sebelumnya tercatat 298 desa terdampak kekeringan. Secara keseluruhan, jumlah warga yang terdampak mencapai 183,250 KK atau 658,759 jiwa.
"Desa yang terdampak kekeringan ini berada di sembilan kabupaten/kota dan terbanyak berada di Kabupaten Lombok Tengah. Meliputi 83 desa dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak mencapai 69,380 KK atau 273,967 jiwa,” kata Kepala BPBD NTB H Ahsanul Khalik di Mataram, Kamis (4/7).
Guna mengatasi dampak kekeringan, Pemprov NTB langsung berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Selain itu, bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.
"Kalau kabupaten/kota kesulitan dalam pendistribusian air, kami siap mendistribusikan. Karena kami sudah menyiapakan mobil tangki untuk pendistribusian air," ujar Mantan Camat Cakranegara Mataram ini.