Jakarta, Gatra.com - Kesenjangan ekonomi Jawa dengan pulau lainnya di Indonesia menjadi alasan kuat di balik rencana pemindahan ibu kota. Tidak hanya itu, kesenjangan tersebut berlangsung selama puluhan tahun.
Sekretaris Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Imran Bulkin mengatakan kesenjangan ekonomi Jawa dengan yang lain terjadi selama kurang lebih 30 tahun.
"Berdasarkan statistik, BPS (Badan Pusat Statistik) lebih dari 30 tahun, konsenstrasi ekonomi Indonesia hampir 60% ada di Pulau Jawa. Kalau digabung dengan Sumatera jadi 80%," kata Imran di Menara Batavia, Jakarta, Kamis (4/7).
Imran menambahkan selama puluhan tahun pertumbuhan ekonomi Jawa terus di atas nasional. Sedangkan Sumatera, Kalimantan dan lainnya cenderung fluktuatif.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi telah memutuskan pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa. Di mana Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dicalonkan sebagai lokasi baru ibu kota.
"Tanggal 30 April lalu Presiden Jokowi sudah memilih alternatif kajian kami dan memilih untuk memindahkan ibukota ke luar Pulau Jawa," pungkas dia.