Bandung, Gatra.com- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan sebanyak 35 ribu pekerja informal di Kota Bandung untuk menjadi anggota hingga akhir 2019 ini. Karenanya, untuk meningkatkan kesadaran pemilik usaha informal agar mendaftarkan setiap pegawainya merupakan pekerjaan terbesar yang mesti dilakukan.
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci, Suhedi menyebut bahwa sejauh ini kepedulian pemilik usaha untuk mendaftarkan para pegawainya tersebut masih menjadi kendala.
"Harusnya pemilik usaha punya kesadaran, karyawan punya risiko tinggi, saya yakin mereka nggak ada jaminan sosial. Mereka rentan, tapi belum ada kesadaran dari pemilik,” ujar Suhedi, usai acara Gerakan Pasar Sadar BPJS Ketenagakerjaan, di Pasar Baru, Kota Bandung, Kamis (4/7).
Baca juga: BPJS Naker Menerima Kunjungan WSM-South Research Belgia
Sejauh ini, menurut dia, para pekerja informal yang terproteksi oleh BPJS Ketenagakerjaan masih minim. Misalnya saja bila penjaga ruko atau toko di Pasar Baru telah terdaftar sebagai anggota maka ketika mengalami kecelakaan akan tercover oleh BPJS Ketenagakerjaan. “Murah kok, cuma Rp16.800 sebulan,” ucapnya
Bila melihat potensi, menurut dia, jumlah pekerja informal terhitung tiga kali lipat dari formal, yaitu di angka 1,2 juta termasuk TNI, Polri dan PNS.
Karena itu, pihaknya akan terus menyosialisasikan program ini pada asar-pasar di Kota Bandung secara bertahap. Targetnya, hingga akhir tahun, setidaknya 35.000 pekerja informal bisa terproteksi BPJS Ketenagakerjaan. “Kalau kami bisa target 200%, bisa 70 ribu, sekarang baru dapet 25 ribu,” ujarnya.
Baca juga: Pekerja Non ASN di Biro Protokoler DPR RI dilindungi BPJS TK
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung, Arief Syaifudin mengatakan setiap aktifitas pekerjaan memiliki potensi kecelakaan yang sama. Karena itu, dia berharap seluruh pekerja informal di Kota Bandung bisa terproteksi BPJS Ketenagakerjaan.
“Kita berharap semua pekerja informal bisa terproteksi, dengan ikut BPJS Ketenagakerjaan yang sangat murah tapi bisa cover kalau terjadi kecelakaan,” ungkapnya.
Arief sampaikan,pihaknya akan mendorong para pelalu usaha yang memiliki karyawan banyak untuk menyertakan karyawannya tersebut pada BPJS Ketenagakerjaan. “Dengan harapan, dengan ikut BPJS Ketenagakerjaan bisa terproteksi risiko dari pekerjaan,” pungkasnya.
Reporter: Risyad Nuradi
Editor: Birny BIrdieni