Tanjung Jabung Barat, Gatra.com - Dari hasil pemeriksaan kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat menemukan sembilan ibu hamil yang menderita penyakit hepatitis B. Para ibu hamil ini terdeteksi penyakitnya saat memeriksakan kesehatannya di puskesmas.
Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Barat melalui Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) mencatat, kesembilan ibu hamil ini ditangani di Puskesmas I Kualatungkal, Puskesmas Pijoan Baru Tebing Tinggi, Puskesmas Purwodadi dan Puskesmas Lubuk Kambing, Kecamatan Renah Mendaluh.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, melalui Kabid P2P, dr. Johanes J Sitorus mengatakan, dari hasil penemuan tersebut, pihaknya sudah melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap penderita dan juga calon bayinya. Selain itu juga dilakukan penanganan dini di lingkungan sekitar penderita, agar penyakit tersebut tidak menyebar.
"Sudah kita evaluasi dan pantau perkembangannya. Kita juga mengimbau agar membatasi kontak person dengan keluarga melalui alat makan dan sebagainya. Karena ini cenderung menular," ujar Johanes, Kamis (4/7).
Dikatakannya pula, sembilan ibu hamil pengidap hepatitis ini, sebagian sudah diberikan pencegahan dengan dirawat di Puskesmas. Sementara sebagian lagi dirawat di rumah sakit.
"Ya kita pantau terus, jangan sampai terus meluas penyebarannya, apalagi naik ke level hepatitis C. Kalau sudah di stadium ini sulit untuk ditangani," ujarnya.
Disebutkannya, awal penemuan ini adalah ketika dinas kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap 700 ibu hamil. Setelah ditemukan langsung dilakukan penanganan dini, karena penanganan hepatitis ini menjadi program rutin. Penanganan yang dilakukan mulai dari pemberian vaksin kepada bayi yaitu vaksin HB 0, lalu untuk ibu hamil yaitu vaksin HBIG dan anak sekolah.
dr. Johanes juga menjelaskan, penyakit hepatitis B penularannya cukup cepat. Penularan paling cepat melalui air liur yang terkontaminasi melalui alat makan. Hepatitis B bisa terjadi jika penderita memiliki riwayat hepatitis A.