Home Milenial Waspada Karhutla, BNPB Gencar Turun ke Wilayah Rawan

Waspada Karhutla, BNPB Gencar Turun ke Wilayah Rawan

Jakarta, Gatra.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berharap upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin ditingkatkan. Upaya pencegahan hanya bisa dicapai jika penyebabnya sudah teridentifikasi. 

Sekretaris Utama BNPB Doddy Ruswandi mengatakan, dalam rapat teknis yang membahas upaya pencegahan karhutla bersama beberapa kementerian, Kamis (4/7), disebutkan Karhutla yang terjadi selama ini akibat ulah manusia.

"Jadi sekarang bagaimana kita menghadapi manusia ini supaya tidak membakar,” jelas dia usai rapat di Graha BNPB. 

Dibandingkan dengan 2015 lalu, kondisi saat ini sudah membaik. BNPB telah melakukan upaya-upaya untuk mencegah kebakaran pasca kondisi terburuk di 2015. Kini BNPB menyiapkan strategi baru untuk menggencarkan upaya pencegahan tersebut.

“Kita menurunkan tim tepadu baik itu dari pusat maupun di daerah. Di dalam tim terpadu itu mereka nanti akan mencoba untuk menciptakan suatu sumber pendapatan baru sehingga mereka yang tadinya mau membakar tidak jadi membakar,” jelas Doddy.

Doddy mengatakan, target tahun ini adalah melakukan pencegahan kebakaran. Namun persiapan dalam upaya penanggulangan pemadaman juga tetap dilakukan. Data terakhir yang diterima BNPB, terdapat enam provinsi yang dinyatakan siaga darurat asap karena memiliki lahan gambut yang banyak. 

Keenamnya yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi Lima dari enam provinsi itu, lanjut Doddy, telah disiapkan helokopter sebagai kendaraan taktis untuk memadamkan api. 

Selain persiapan, BNPB juga akan berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk menerjunkan anggotanya ke tiga provinsi yang dianggap paling rawan yaitu Kalimantan Barat, Jambi, dan Riau. Total anggota TNI yang diterjunkan sebanyal 1000 personil dan 205 dari Polri. 

“Mereka akan masuk ke desa-desa dan bermukim disana. Mereka akan beradvokasi dan berdialog lebih dekat dengan penduduk sehingga bisa memahami situasinya, dan mencegah penduduk untuk tidak melakukan pembakaran,” ujar Doddy.

198