Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama (Dirut) Bulog, Budi Waseso (Buwas) sempat melayangkan kritik untuk Kementerian Sosial (Kemensos) terkait pengurusan penyaluran beras bantuan sosial (bansos) untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Sebab, Bulog hanya diberikan porsi 30% untuk pengadaan beras BPNT, sedangkan sisanya diserahkan ke swasta. Tidak main-main, eks Kabareskrim ini mengancam mundur jika kritiknya tidak diperhatikan. Sebagai bagian dari pemerintah, Buwas merasa peran Bulog diperkecil.
Polemik Kemensos dan Bulog ini akhirnya mereda. Dalam Rapat Koordinasi Bantuan Sosial Pangan, di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Kamis (4/7), Menteri Sosial Agus Gumiwang mempercayakan tanggung jawab penyaluran beras BPNT kepada Bulog.
“Kami pokoknya siap dukung Bulog 100%. Sebagai manajer supplier Bulog akan 100% menerima beras BPNT yang nantinya akan disalurkan ke masyarakat,” jelas Agus dalam rapat tersebut.
Mengomentari pernyataanya yang mengatakan akan mundur dari Bulog, Buwas mengungkapkan hal tersebut karena belum jelasnya peran Bulog dalam program BPNT. Apabila penyaluran beras diambil alih, maka tidak ada perang Bulog dalam program tersebut.
“Loh kan sudah selesai ini, jadinya tidak jadi mundur. Maksud saya kan begini, sekarang sudah diserahkan ke Bulog, berarti peran Bulog jelas kan,” ungkap Buwas.
Dalam rapat tersebut, Buwas mengatakan siap melaksanakan tugas yang diberikan pemerintah. Dia juga berharap, koordinasi antara Bulog dan Kemensos dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang. Buwas memastikan, beras yang disalurkan ke masyarakat berkualitas baik.
“Saya sudah tekankan kepada seluruh jajaran saya, kita akan memberikan beras dengan kualitas bagus. Perihal melibatkan swasta saya rasa itu tidak masalah, yang penting ada pihak yang bertanggung jawab untuk program ini. Dengan begitu kami dapat mengontrol serta menjamin kualitas beras yang disalurkan,” ujar Buwas.