Jakarta, Gatra.com - Relawan Buruh Jokowi (REBO) membuat surat yang merekomendasikan Angota Komisi VII dari Fraksi PDI-Perjuangan, Adian Napitupulu, sebagai calon menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Menurut kabar, surat itu sudah dikirim ke Sekretariat Negara (Setneg) pada Rabu kemarin (3/7). 

Koordinator Nasional REBO, Muhammad Ichsan, mengatakan bahwa posisi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf harus diisi oleh orang yang memiliki jiwa kuat. Menurutnya, hal itu ada pada Aktivis 98, dan Adian merupakan sosok ideal serta representasi Aktivis 98 yang berhak duduk di kursi menteri.

Sebagai politisi, Adian dinilai memiliki rekam jejak yang cukup bersih. Selain itu, kemenangan Jokowi juga tidak lepas dari kontribusi besar para Aktivis 98. Sehingga tidak berlebihan jika Adian diusung sebagai salah satu menteri pada periode 2019-2024.

"Beliau orang yang berani mengambil keputusan 'gila' demi kepentingan rakyat dan bangsanya. Sebagai Anggota DPR-RI, Bang Adian tidak pernah terlibat dalam kasus korupsi apapun. Saya yakin beliau akan mampu menjalankan prinsip good goverment," kata Ichsan melalui pesan singkat, Kamis (4/7). 

Ichsan juga mengungkapkan bahwa Kementerian Sosial (kemensos) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) merupakan posisi kementerian yang cocok untuk dijabat oleh Adian. Hal ini didasarkan oleh keberaniannya mengambil keputusan yang dianggap tidak populis serta berpihak kepada rakyat. 

"Saya yakin kebijakan yang diambil oleh bang Adian jika beliau terpilih sebagai menteri di dua posisi yang saya sebutkan, dapat mengelola anggaran kementerian dengan tepat guna dan tepat sasaran," katanya. 

Dia berharap lewat surat tersebut, dapat membuka jalan bagi pemuda, khususnya sosok Aktivis 98 untuk dapat bergabung dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf untuk periode lima tahun ke depan. 

"Semoga aspirasi kami dari Relawan Buruh Jokowi (REBO) dapat menjadi pertimbangan Bapak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin dalam memilih sosok menteri yang ideal dan harus ada sosok Aktivis 98 yang masuk dalam kabinet mendatang. Itu saja," katanya.