_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Budaya Indonesia dimana masyarakatnya mengusung gotong royong sangat penting dibangun pada budaya perusahaan khususnya start up. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Gojek Nadiem Makarim. Menurut, Nadiem kultur gotong royong sangat diusung Gojek dalam melayani konsumen mereka.
"Untuk itu kita menyebut driver sebagai mitra, karena posisi kita sama untuk melayani konsumen. Ada budaya kamu dan saya adalah sama, kita harus gotong royong menjaga konsumen," ungkap Nadiem saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (4/7).
Bahkan menurut Nadiem, budaya gotong royong sangat terasa kental di antara sesama mitra driver. Para driver diakui berkomunitas yang membuat sifat gotong royong mereka baik dalam melayani konsumen baik melalui service provider maupun pelayanan jasa di jalan.
"Pernah lihat misalnya ada driver Gojek jatuh di jalan? Itu langsung teman-teman driver lain membantu. Disitu sangat erat bahu-membahu, kultur gotong royong khas masyarakat Indonesia," Pungkas Nadiem.
Oleh karenanya, Nadiem mengambil kesimpulan bahwa kuktur gotong royong harus tetap tumbuh umumnya di kultur budaya perusahaan. Karena menurutnya, kolaborasi antara budaya khas Indonesia dengan kemajuan teknologi menjadi kunci dalam mengembangkan kebudayaan di masa depan.
