Makassar, Gatra.com – Selama tiga minggu musibah banjir menggenangi masyarakat Kabupaten Konawe dan Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada Sabtu, 29 Juni 2019 masa tanggap darurat bencana banjir di Konawe dan Konawe Utara dinyatakan berakhir. Hingga masa tanggap darurat berakhir tercatat sebanyak 5.500 KK menjadi korban. Banjir parah ini merendam pemukiman, lahan pertanian, beserta fasilitas publik.
Banjir yang terjadi di bagian tenggara Sulawesi ini menyebabkan 12 kecamatan yang terendam air. Diantaranya 6 kecamatan yang terletak di daerah Konawe dan 6 kecamatan terletak di daerah Konawe Utara. Untuk Kabupaten Konawe, kecamatan yang terendam banjir yaitu: Kecamatan Sampara, Kecamatan Pondidaha, Kecamatan Wonggeduku, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kecamatan Routa, dan Kecamatan Latoma. Sedangkan untuk 6 kecamatan di Kabupaten Konawe Utara yaitu: Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Landawe, Kecamatan Langgikima, Kecamatan Oheo, dan Kecamatan Wiwirano.
Baca Juga: Kementerian PUPR Segera Tangani Jembatan Rusak di Konawe
Total dana bagi korban banjir di Kabupaten Konawe dan Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara per 29 Juni 2019 yang termasuk dalam "BUMN Hadir Untuk Negeri" di Konawe yang dikoordinir oleh Pertamina mencapai Rp2 Miliar. "Pertamina yang mengkoordinir langsung penyerahannya," ujar Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina MOR VII Sulawesi, Hatim Ilwan dalam keterangan yang diterima Gatra.com, Kamis (4/7).
Total bantuan tersebut berasal dari 31 perusahaan BUMN dan afiliasinya yang tergabung dalam program BUMN Hadir Untuk Negeri. Bantuan yang diberikan diantaranya, sembako, pakaian, alas tidur, makanan cepat saji, air mineral, perlengkapan sekolah, dan kebutuhan pokok utama lainnya.
“Bantuan ini disalurkan melalui posko-posko induk yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Rumah Jabatan Bupati Konawe dan Bupati Konawe Utara yang bekerja sama dengan BNPB Provinsi Sultra, BPBD Kabupaten Konawe, BPBD Kabupaten Konawe Utara, serta Korem 143/Halu Oleo," jelas Hatim.