Nuthetal, Gatra.com - Puasa berselang telah menjadi program penurunan berat badan yang diikuti oleh banyak orang. Sekarang, ada alasan baru untuk mencoba pendekatan ini karena dapat membantu Anda menghindari diabetes.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Metabolism menunjukkan bahwa puasa berselang membantu mengurangi lemak pankreas. Lemak ini berkontribusi pada pengembangan diabetes tipe 2.
Para peneliti mengatakan bahwa pendekatan diet dapat segera digunakan sebagai cara non-invasif. Dengan kata lain, mudah diintegrasikan untuk mengurangi lemak yang tidak perlu dari tubuh.
Baca Juga: Dexa Group Ekspor Obat Diabetes ke Polandia
Temuan ini berasal dari analisis efek puasa berselang pada tikus yang kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan telah lama dikaitkan dengan peningkatan resiko diabetes.
"Akumulasi lemak di luar jaringan lemak, misalnya di hati, otot, atau bahkan tulang, memiliki efek negatif pada organ-organ ini dan seluruh tubuh," ujar peneliti utama dan profesor di Institut Nutrisi Manusia Jerman, Annette Schürmann dalam sebuah pernyataan kepada Medical Daily.
Untuk penelitian ini, para peneliti membagi subjek tikus menjadi dua kelompok. Satu kelompok menjalani puasa berselang, sementara yang lain mengonsumsi ad libitum. Setelah lima minggu tes, tikus-tikus yang mengikuti diet bebas mengembangkan akumulasi tinggi sel-sel lemak di pankreas mereka. Sementara itu, kelompok yang berpuasa berselang memiliki lemak lebih sedikit.
Baca Juga: Sebelum Berangkat, Jemaah Haji Dianjurkan Lakukan 3 Vaksin
"Di bawah kondisi genetik tertentu, penumpukan lemak di pankreas mungkin memainkan peran yang menentukan dalam pengembangan diabetes tipe 2," tutur peneliti utama dan kepala Departemen Pengembangan dan Nutrisi Adipocyte, Tim Schulz.
Untuk memahami bagaimana sel-sel lemak mempengaruhi fungsi pankreas, para peneliti menggunakan sel prekursor adiposit yang diisolasi dari organ. Tim juga menganalisis pulau Langerhans, yang berfungsi untuk menormalkan kadar glukosa darah dalam tubuh.
"Kami menduga bahwa peningkatan sekresi insulin menyebabkan area Langerhans dari hewan yang rentan diabetes mengering lebih cepat dan berhenti berfungsi sepenuhnya," kata Schürmann setelah beberapa waktu. "Dengan cara ini, penumpukan lemak di pankreas dapat berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2," sambungnya.
Metode 16: 8 adalah bentuk puasa intermiten yang paling dikenal. Pendekatan ini membutuhkan makan hanya selama delapan jam dalam sehari dan berpuasa selama 16 jam.