Seoul, Gatra.com – PT Pertamina (Persero) dan Eximbank Korea Selatan tandatangani Framework Agreement (FA) senilai US$1,5milliar. Dana ini akan dipakai untuk mendukung proyek-proyek Pertamina. Termasuk diantaranya modernisasi dan pembangunan kilang yang dikenal dengan Proyek Refinery Development Masterplan Program (RDMP) dan New Grass Root Refinery (NGRR).
“Inisiasi kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah dibangun sebelumnya dengan beberapa mitra dari Korea Selatan seperti Hyundai dan SK yang tergabung dalam Joint Operation (JO) pekerjaan EPC RDMP Balikapan. Dengan adanya framework agreement ini diharapkan akan semakin mempermudah kerja sama yang melibatkan mitra potensial lain dari Korea Selatan,” ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman dalam keterangan yang diterima Gatra.com, Rabu (3/7).
Baca Juga: Kerjakan 98 Proyek Hulu Migas di 2019, Pertamina Gelontorkan Rp27,4 Triliun
Penandatanganan FA dilakukan oleh Direktur Keuangan Pertamina, Pahala N. Mansury dan CEO Eximbank (Kexim), Eun Sung-Soo di sela-sela pertemuan 2019 Pertnership Forum - Oil and Gas Downstream Indonesia, di Seoul, Korea Selatan, Selasa (2/7). Hadir dalam acara ini Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia (MP2), Ignatius Tallulembang serta Direktur Infrastuktur Tambang dan Energi, Kemenko Kemaritiman RI, Yohannes Yudi Prabangkara.
Kerja sama ini, lanjut Fajriyah, akan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Dengan demikian, Pertamina bisa semakin berkomitmen untuk menjamin availability, accessibility, & affordability energi nasional. Dalam konteks ini, energi untuk perekonomian Indonesia.
“Kerja sama yang erat antara Pertamina dengan berbagai mitra pembiayaan dari Korea Selatan akan semakin memperkuat pelaksanaan proyek RDMP Balikpapan sesuai dengan target yang ditetapkan,” imbuhnya.
Baca Juga: Pertamina dan Aramco Perpanjang Kerja Sama Kilang Cilacap
Sebagai kelanjutan dari penandatangan kerja sama tersebut, pemerintah Indonesia dan Korea melalui Pertamina dan Kexim juga menggelar acara Vendor Day pada 2-3 Juli 2019. Kegiatan yang menggandeng pelaku usaha bidang konstruksi dari Indonesia dan Korea ini berhasil menarik sekitar 250 orang dari 38 perusahaan Indonesia dan 60 perusahaan Korea. Dari kegiatan ini diharapkan ada kolaborasi kerja sama antara vendor dari kedua negara.
Dengan mempertemukan pelaku usaha dari kedua belah pihak, Pertamina juga berharap akan mendukung program TKDN Pemerintah dalam pengembangan proyek RDMP Balikpapan. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Kemenko Maritim, bahwa Pertamina harus mempertimbangkan standar TKDN dalam pengembangannya.