Doha, Gatra.com - Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen mengatakan proses pembicaraan kesepakatan damai antara Amerika Serikat (AS) dengan Taliban telah mencapai setidaknya 80-90%. Pembicaraan kesepakatan damai itu merupakan suatu langkah untuk mengakhiri konflik 18 tahun di Afghanistan antara kedua negara tersebut.
"Perundingan putaran ketujuh yang sedang berlangsung antara perwakilan Taliban dan pejabat AS di Qatar, telah membuat 'kemajuan spektakuler', 80-90 persen dari seluruh perjanjian kesepakatan telah dibahas," kata Shaheen, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (3/7).
Dia melanjutkan, pembicaraan itu akan terus dilanjutkan, hingga kesepakatan antara AS dengan Taliban dapat terjadi. Tujuan utama dari pembicaraan itu adalah untuk membahas rancangan perjanjian, tentang potensi penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Sementara itu, Amerika sendiri tidak akan menarik pasukannya, sebelum pasukan bersenjata Taliban memberikan jaminan keamanan pada mereka. Jaminan keamanan tersebut berupa gencatan senjata yang diberlakukan di seluruh negeri. Tidak hanya itu, Taliban juga diminta untuk melakukan pembicaraan 'intra-Afghanistan', dengan pemerintah Kabul.
Bagi Taliban, prasyarat-prasyarat tersebut akan berlaku pada batas waktu tertentu, sampai pasukan AS menarik seluruh pasukannya dari sana. Taliban juga menentang keras usulan untuk berbicara dengan pemerintah Afghanistan. Karena mereka menganggap pemerintah saat ini sebagai boneka Barat.
Hingga kini, setidaknya ada sekitar 17.000 tentara asing di Afghanistan, termasuk kesatuan tentara AS yang berjumlah 14.000 orang. Mereka semua adalah bagian dari misi NATO, yang dipimpin oleh Washington, untuk melatih, membantu, dan memberi nasihat kepada pasukan Afghanistan.