Home Ekonomi Dewan Jagung Nasional Usulkan Strategi Pemanfaatan Jagung

Dewan Jagung Nasional Usulkan Strategi Pemanfaatan Jagung

Jakarta, Gatra.com – Ketua Dewan Jagung Nasional, Fadel Muhammad mengusulkan enam strategi pemanfaatan jagung kepada pemerintah. Terutama mengembangkan hulu komoditas jagung.

Hal ini disampaikan dalam forum group discussion (FGD) yang bertemakan “Strategi Pemanfaatan Jagung untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Berbasis Protein Hewani, 2019-2024” yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (3/7).

Fadel berujar, ada lima strategi yang diusulkannya, yaitu penyiapan benih, penyediaan air irigasi, azas konsentrasi wilayah, penyiapan pupuk subsidi, dan pendanaan.

Terkait penyiapan benih, ia menyarankan adanya pemberian voucher kepada petani.

“Anggaran besar dibeli benih murah, sehingga jagungnya jelek-jelek. Usul saya uang tadi tetap. Petani diberikan voucher uang senilai benih agar mereka menentukan sendiri benihnya,” ujarnya.

Kemudian, petani dapat menggunakan uang pribadinya untuk menambah kekurangan biaya membeli benih unggul. Ketika Fadel masih menjabat sebagai Gubernur Gorontalo, ia mengelola sendiri pengadaan benih jagung, mulai dari pembelian, pengangkutan, hingga penyalurannya.

Selanjutnya, Fadel menjelaskan azas konsentrasi wilayah seputar persiapan dan pemetaan daerah yang berpotensi untuk budidaya jagung, sehingga menjadi rangkaian wilayah sentra produksi jagung (cornbelt).

 Ia mengimbau kepada petani untuk memberikan pupuk tepat waktu, lokasi, jumlah, dan mutunya.

“Kadang-kadang datang saat panen dan terlambat musimnya. Hal ini karena bapak [Menteri Pertanian] terpaksa mengikuti prosedurnya,” ujarnya. Lalu, Ia mengusulkan keputusan pemberian subsidi pupuk diserahkan kepada Kementerian Pertanian.

Terkait pendanaan bagi petani, Ia menyarankan agar pemerintah daerah menyisihkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang menjamin kebutuhan petani, melalui kerja sama dengan Askrindo (Asuransi Kredit Indonesia).

Selain itu, Sekretaris Jenderal Dewan Jagung Nasional, Maxdeyul Sola mengapresiasi pembangunan embung atau cekungan penampung air  yang dilakukan oleh pemerintah.

“Air bisa ditangkap oleh embung, artinya kita bisa menambah produksi pada musim kemarau,” ujarnya.

Selain itu, Sola menyarankan adanya insentif pembangunan silo dan dryer kepada para pengusaha. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan daya tahan hasil panen jagung.

“Kelebihan distribusi dapat disalurkan ke pakan. Prinsip pertama, saya tidak mau impor jagung dan kita berlebihan stok jagung,” tuturnya.

 

653