Solo, Gatra.com - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mendesak pemerintah provinsi Jawa Tengah menerbitkan diskresi atas pelaksanaan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Pasalnya saat ini banyak siswa di Kota Solo terlempar ke sekolah di luar wilayah Solo dan jauh dari tempat tinggal siswa.
Rudy ini mengatakan banyak anak Solo terpaksa bersekolah di luar wilayah Solo dan jauh dari rumah.
"Padahal sistem ini kan tujuannya untuk mendekatkan anak dengan domisilinya," ucap Rudy, Rabu (3/7).
Rudy menemukan satu kasus seorang anak di Solo harus bersekolah di Mojolaban, Sukoharjo. Ada enam pilihan sekolah bagi anak yang mendaftar SMA ini. Namun ia justru diterima di Mojolaban, Sukoharjo.
"Makanya saya mengusulkan zonasi itu per wilayah saja. Anak Solo ya sekolahnya di Solo saja, bukannya malah sekolah di Mojolaban," ucapnya.
Rudy bilang, menemukan persoalan ini bukan hanya pada satu atau dua anak, namun beberapa siswa. Mereka adalah anak-anak yang bertempat tinggal di Kecamatan Pasar Kliwon yang berada di ujung timur Solo.
"Ini enggak adil. Padahal membangun itu untuk keadilan. Saya membangun sekolah bagus-bagus, tapi anak-anakku malah dapat sekolah luar Solo,” ucapnya.
Ia meminta ada diskresi berisi aturan zonasi yang menyatakan sekolah-sekolah di suatu daerah menampung siswa sesuai wilayahnya. Apabila secara administratif seluruh anak di satu wilayah itu mencukupi, sekolah itu baru bisa membuka kuota untuk siswa luar kota.
“Bukan berarti kami menutup kesempatan warga luar daerah untuk sekolah di Solo, tapi mereka bisa masuk ke persentase prestasi,” ucap Rudy.