Surabaya, Gatra.com- Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita menyebutkan, pembangunan pertanian pada 4 tahun terakhir mengalami pencapaian yang memuaskan.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, terjadi penurunan inflasi bahan makanan pada periode 2014-2018, dari 10,57% pada tahun 2014 menjadi 5,17 % di tahun 2018. Bahkan pada 2017 inflasi bahan pangan mencapai angka terendah sepanjang sejarah, yaitu sebesar 1,26%.
Selain itu pada periode 2015-2018, pertumbuhan produksi daging meningkat sebesar 17,6 % per tahun, susu 8,5 % per tahun dan telur 17,5 % per tahun. Ekspor produk peternakan pada periode yang sama juga meningkat 44,5 % per tahun.
"Akumulasi peningkatan investasi dalam negeri usaha peternakan pada periode 2015-2018 juga meningkat Rp 541,04 miliar. Sedangkan akumulasi PDB Sub Sektor Peternakan pada periode yang sama juga meningkat sebesar Rp18,2 triliun, dengan peningkatan dari 2017 ke 2018 sebesar 13,3% menjadi Rp 155,15 triliun," ujar Ketut melalui rilis yang diterima Gatra.com, Rabu (3/7).
Sedangkan serapan tenaga kerja subsektor peternakan mengalami pertumbuhan sebesar 22,27% atau 1,04 Juta orang pada periode 2015-2018. Bahkan pada 2018, sektor peternakan berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 4.831.210 orang.
Untuk produk-produk hewan tertentu, berdasarkan data hasil rakor supply demand yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pada 2018, Indonesia surplus daging ayam sebesar 517,8 ribu ton, dan telur ayam ras surplus 26,1 ribu ton.
Selain bidang peternakan, Ketut berujar, sektor pertanian juga berkontribusi besar dalam mengentaskan kemiskinan perdesaan.
" Pada Maret 2018 terdaftar 15,81 Juta jiwa, turun 10,88% dibanding pada Maret 2013 dengan angka kemiskinan 17,74 Juta jiwa," tuturnya.