Home Gaya Hidup Anak Tersingkir PPDB, Orang Tua Datangi SMAN 4 Semarang

Anak Tersingkir PPDB, Orang Tua Datangi SMAN 4 Semarang

Semarang, Gatra.com - Sejumlah orang tua/wali calon siswa baru mendatangi SMAN 4 Semarang, Rabu (3/7), meminta klarifikasi karena anaknya tersingkir dari daftar penerimaan peserta didik baru (PPBD) online 2019 di sekolah negeri tersebut.

Mereka protes, serta meminta penjelasan dari guru piket PPDB tentang mekanisme penerimaan calon siswa baru yang menggunakan sistem zonasi itu. Mereka sempat berdebat sengit  dengan guru. “Cucu saya, Selasa kemarin (2/7) sudah masuk daftar di SMAN 4, tapi sekarang sudah tersingkir dari daftar,” kata warga Bangunharjo Barat Banyumanik Semarang, Turtiantoro.

Padahal menurut ia, rumah cucunya bernama Dimas Saputra dengan SMAN 4 sekitar 1 km, namun tidak bisa diterima di sekolah tersebut. “Sistem PPDB tahun ini merepotkan orang tua. Mau sekolah saja sulit,” ujarnya dengan  suara meninggi. 

Warga Banyumanik lainnnya, Sukesi yang anaknya,  Umi Febrian, juga tersingkir dari daftar di SMAN 4 menyatakan, pendaftaran PPDB ruwet. “Saya termasuk orang miskin, kalau anak saya tidak diterima di sekolah negeri, berat. Untuk menyekolahkan di SMA swasta tidak mampu, biayanya mahal,” ucap dia.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang saat itu sedang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMAN 4 berupaya meredam kemarahan para orang tua. Ia kemudian mengajak para orang tua masuk ruang pendaftaran PPDB dan meminta petugas untuk membuka jumlah calon siswa yang mendaftar.

Tercatat total jumlah pendaftar di SMAN 4 yang lewat jalur zonasi sebanyak 238 orang dengan jarak terjauh 0,40 km, pendaftar jalur prestasi dalam zonasi sebanyak 79 orang, pendaftar prestasi luar zonasi 59 orang, dan mendaftar jalur yang pindah tugas orang tua sebanyak 20 orang. Dalam daftar zonasi itu tidak terdapat nama Dimas Saputar (cucu Turtiantoro) dan Umi Febrian (anak Sukesi).

“Kalau anak Ibu Sukesi tidak ada dalam daftar zonasi calon siswa, bisa pindah mendaftar melalui jalur prestasi dengan kuota 35 persen,” ujar Ganjar.

Menurut petugas PPDB SMAN 4, anak Sukesi memungkinkan bisa mendaftar lewat jalur prestasi dalam zonasi di SMAN 8, SMAN 13, dan SMAN 16 Semarang.

“Jika jalur zonasi dan prestasi tidak diterima, agar tidak ragu mendaftarkan anaknya di sekolah swasta. Saya juga dulu sekolah di SMA swasta. Terpenting anak belajar giat agar nantinya bisa melanjutkan kuliah,” kata Ganjar kepada Turtiantoro.

Ganjar  melakukan sidak ke SMAN 4 karena mendapat laporan banyak orangtua yang protes terhadap penerimaan PPDB online di sekolah tersebut. “Untuk mengecek kebenaran, saya datang ke SMAN 4 yang berada permukiman padat warga. Dasar penerima PPDB salah satunya memang jarak,” kata dia.

 

956