Jakarta, Gatra.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan sejumlah inovasi teknologi untuk memajukan potensi masyarakat maritim yang pekerjaan utamanya adalah nelayan.

"Kita sebenarnya sudah punya kebudayaan maritim yang luar biasa, namun sekarang ini mulai terpinggirkan. Untuk mengangkat kembali, kita mendorong khususnya nelayan untuk mampu bersaing dengan menggunakan inovasi teknologi," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP, Sjarief Widjaja, di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (3/7).

Saat peluncurun buku mengenai penggunaan teknologi bagi masyarakat maritim, Sjarief juga menjelaskan beberapa teknologi sudah mulai digunakan dan sangat tepat guna seperti lampu led dan aplikasi laut nusantara.

"Kehadiran lampu led yang bisa dicelupkan ke dalam air ini langsung disambut antusias oleh nelayan karena bisa menghemat penggunaan lampu dari 6000 watt menjadi 400 watt," katanya.

Sementara itu, laut nusantara mengirimkan data dari satelit ke stasiun bumi. Stasiun bumi lantas mengirimkannya ke operator seluler, lalu dibagikan kepada nelayan sehingga nelayan dapat mengetahui daerah yang mengandung populasi ikan paling banyak setiap harinya .

Selain itu, kata Sjarief, adapula penerapan inovasi teknologi di desa dengan struktur tradisional. Artinya, masyarakat tetap berbasi pada kearifan lokal tetapi sudah disentuh oleh teknologi.

"Bisa juga dengan pembentukan small factory di wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Misalnya rumput laut yang saat ini masih impor. Padahal persediaan kita banyak. Kalau dijadikan small factory, Indonesia bisa menjadi supplier utama," ungkapnya.