Jakarta, Gatra.com - Populasi orangutan sumatera terus menurun dan semakin kritis. Berdasarkan data World Wide Fund (WWF) Indonesia, orangutan sumatera yang tersisa di alam bebas tinggal 14.600 ekor.

Perburuan liar dan perdagangan satwa ilegal membuat populasi orangutan sumatera di alam bebas terus berkurang. Selain itu, pakar sekaligus peneliti Orangutan Universitas Indonesia (UI), Rondang Siregar penyebab lainnya adalah deforestasi (perambahan hutan).

"Populasi orangutan Sumatera dalam keadaan genting dan hampir punah. Deforestasi yang menyebabkan habitat aslinya rusak, perburuan liar hingga diperjualbelikan ke beberapa negara seperti kasus-kasus yang sebelumnya terjadi," ujar Rondang di Jakarta, Rabu (3/7).

Kebakaran hutan juga membuat habitat asli orangutan sumatera berkurang. Dengan itu, sambung Rondang, makanan orangutan berkurang dan berpengaruh pada siklus reproduksi orangutan.

"Ketika orangutan melarikan dirinya ke pemukiman warga akibat habitat aslinya rusak ataupun dalam kondisi terancam, reaksi manusia pun berlebihan tanpa melaporkan hal tersebut kepada lembaga perlindungan. Akibatnya, karena reaksi berlebihan tersebut, menyebabkan orangutan mengalami luka hingga berujung kematian," katanya.