Banyumas, Gatra.com – Ratusan warga Desa Windujaya dan Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mulai memburu celeng atau babi hutan yang pada Selasa (2/7) kemarin, menyerang empat orang.
Akibat peristiwa itu, satu korban meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit (RS) Islam, Purwokerto. korban meninggal adalah Ibu Warsinah (70 th), warga RT 03/4, Windujaya. Korban meninggal dunia pukul 20.30 WIB.
Dalam pencarian celeng ini, warga dibantu oleh relawan berbagai organisasi, termasuk Tagana Banyumas. Selain itu, bergabung pula Perbakin Banyumas.
“Ya, ini kita terus melakukan perburuan. Termasuk Perbakin, ini juga sudah dihubungi,” kata Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Heriana Ady Chandra.
Dia mengatakan, warga memburu celeng tersebut lantaran khawatir terjadi serangan susulan. Pasalnya, celeng tersebut sangat buas. Buktinya, celeng ini menyerang warga yang sebenarnya tak menganggu keberadaan celeng. “Warga khawatir. Takutnya, nanti celeng itu kembali menyerang,” ucapnya.
Sebelumnya, Warsinah diserang di kebun yang berdekatan dengan perkampungan pada Selasa siang, sekitar pukul 11.00 WIB. selain menyerang Warsinah, celeng yang masuk perkampungan itu juga menyerang tiga orang lainnya.
Secara berturut-turut celeng tersebut juga menyerang Maksum warga RT 03/4 Desa Windujaya, Rahmat Suwaryo warga RT 01/5, dan terakhir Karsikin, warga Grumbul Depok, Desa Melung. “Jadi korban total empat orang,” ujarnya.
Dia mengemukakan, serangan celeng ke tanaman pertanian sudah lazim terjadi di Desa Windujaya dan Desa Melung. Terlebih pada musim kemarau, di mana persediaan makanan dan air di hutan menipis. Akan tetapi, serangan ke manusia baru kali ini terjadi.
“Untuk serangan yang ke manusia itu baru sekarang. Kalau yang menyerang tanaman, itu tiap hari ada. Talas, budin, padi, jagung, kelapa muda, pasti diserang. Tapi kalau yang menyerang warga tiga orang di Windujaya dan satu orang di Desa Melung baru sekarang,” katanya.
Satu korban yang juga mengalami luka parah, Rahmat Suwaryo, warga Windujaya, kini masih dirawat intensif di ruang ICU RS Islam Purwokerto. Adapun dua korban lain yang menderita luka ringan, yakni Karsikin, warga Melung dan Maksum, warga Windujaya, sudah diperbolehkan kembali ke rumah dan menjalani rawat jalan.
“Sementara ini kan kita koordinasi dengan pemerintah desa agar keluar masuk pencariannya pun satu pintu,” dia menegaskan.