Cikarang, Gatra.com - PT Ferron Par Pharmaceuticals, anak usaha Dexa Group memperluas pasar ekspor Eropa dengan melakukan pelepasan ekspor perdana ke Polandia dari pabriknya di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (2/7).
Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals, Krestijanto Pandji mematok target peningkatan volume ekspor sebesar 20% setelah membuka pasar di Polandia. Saat ini pertumbuhan ekspor masih 11%.
"Polandia target kami mengirim 15 juta kapsul dalam satu tahun," ujarnya. Menurutnya, Polandia akan menjadi gerbang masuk menuju pasar lain seperti Jerman, Ukraina, Belarusia, dan Rusia.
Pandji mengaku memasukan pasar Eropa merupakan tantangan tersendiri.
"Satu, bahasanya agak susah. Dua, kompetisinya bukan hanya dari pasar Eropa Barat, tapi juga dari Rusia. Kami kerja sama dengan Bioton yang sudah lama bermain di pasar sana [Polandia]. Mereka punya produk injeksi tapi belum punya produk tablet yg inovasi," ujarnya.
Pandji mengungkapkan inovasi yang dibawa ke Polandia adalah obat diabetes melitus (Avamina SR) yang mengandung zat aktif Metformin Sustained Release yang baru larut seutuhnya dalam waktu 24 jam.
"Kita menjadi salah satu pemain penting disnaa dalam kaitan bantu rakyat polandia untuk menggunakan obat. Kita mengonversi dari makan obat tiga kali sehari menjadi sehari sekali," ujarnya.
Selain metformin, Ferron juga telah mengekspor obat terbinafin (obat jamur), lamotrigine (anti epilepsi), dan fancomycin (antibiotik). Pandji mengaku volume produksi ekspor masih 10% dari total produksi perusahaan.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito mengapriasi langkah PT Ferron yang mengekspor produk inovatie.
"Dalam pengembangan industri farmasi Indonesia R&D (riset dan pengembangan) sangat penting. Kami bangga ekspor bukan hny prod biasa melainkan produk yg inovatif, sehingga ada value added-nya [nilai tambahnya]," ungkapnya.