Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo akan mengusulkan pembebasan lahan dan pekerjaan konstruksi proyek jalan lingkar selatan selatan (JLSS) senilai Rp2,27 triliun dengan biaya APBN. Dana dari pemerintah pusat itu untuk mempercepat pekerjaan pembangunan JLSS sepanjang 46,07 kilometer.
“Dana APBN ini untuk pembebasan lahan senilai Rp1,17 triliun dan biaya konstruksi senilai Rp1,1 triliun,” katanya Selasa (2/7).
Selain mempercepat pembangunan JLSS, kata Ganjar, juga akan melakukan percepatan pembangunan jalan tol Solo-Jogja, tol Bawen-Jogja, dan tol tanggul laut Semarang-Demak.
Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja Rp 22,50 triliun, tol Bawen-Jogja Rp 13,69 triliun, percepatam realisasi jalan tol tanggul laut Semarang-Demak Rp 15,40 triliun. “Saya sudah berbicara dengan kementerian terkait dan akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat,” kata Ganjar.
Percepatan pembangunan infrastruktur ini, kata Ganjar, diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Jateng dari 5,3% menjadi 7%.
Selain infratruktur, juga sudah mempersiapkan secara detail, faktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut, seperti pemenuhan air baku untuk air minum dan kebutuhan air untuk industri. Jalur kereta api untuk mendukung jalur transportasi penumpang dan bahan bakar gas untuk kawasan industri yang ada di tengah dan selatan.
“Semuanya sudah siapkan secara detail, faktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar tujuh persen. Sudah ada stretegi yang disiapkan dan pekerjaan yang disiapkan,” ujar Ganjar.
Untuk pembiayaan proyek tersebut, menurut Ganjar, tidak hanya dari APBN tetapi juga kolaborasi menggunakan APBD Jateng, badan usaha milik daerah (BUMD), badan usaha milik negara (BUMN), penanaman modal asing (PMA), dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
“Tidak kalah pentingnya pelayanan birokrasi yang cepat, mudah, tidak ada pungli,” katanya.