Karimun, Gatra.com - Elandra Dwiguna 23 tahun, pasien tumor otak yang ayahnya sempat mau jual ginjal di dekat pelabuhan Karimun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sudah menjalani operasi selama sekitar 4 jam, Senin (1/7).
Elandra menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Muhammad Sani Karimun.Sebelumnya Elandra direncanakan akan menjalani operasi di Rumah Sakit Otorita Batam.
"Awalnya akan dioperasi di Batam, tapi alhamdulillah di rumah sakit kita bisa juga dilakukan meski alatnya kita datangkan dari Bandung," kata Direktur RSUD Muhammad Sani, Zulhadi kepada Gatra.com Senin (1/7) sore.
Untuk operasi bedah kepala Elandra, rumah sakit mengerahkan 2 dokter bedah dan 6 perawat. Setelah 4 jam, tumor yang bersarang di kepala Elandra berhasil diangkat.
Dokter ahli syaraf, Dr Andi Nugraha Sendjaja mengatakan selama proses operasi, semua berjalan lancar.
"Kondisi pasien masih normal, makanya proses operasi sangat memungkinkan dilakukan," katanya.
Saat ini, Elandra masih dalam masa kritis pasca operasi. Walau begitu, kondisi Elandra dinilai masih stabil.
"Saat ini masa kritis untuk pemulihan pasien. Tenggat waktu pemulihan tidak bisa kita tentukan," kata Andi.
Sebelumnya RSUD Muhammad Sani sempat membantah kalau Elandra menunggak biaya perobatan di rumah sakit plat merah itu.
Zulhadi mengatakan Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan dan RSUD Muhammad Sani justru membantu sepenuhnya biaya pasien pasien yg tidak mampu, termasuk Elandra.
Elandra sempat dirawat di RSUD Muhammad Sani dari tanggal 24 Mei 2019 hinga 23 Juni 2019. "Tidak ada tunggakan. Selama dirawat di RSUD Muhammad Sani, untuk penanganan awal, tidak ada dipungut biaya sama sekali. Sebelum pulang, pasien kita sarankan mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) biar tidak ada biaya keluar," cerita Zulhadi
Lebih jauh Zulhadi menyebut, setelah sebulan dirawat, Elandra sudah boleh pulang sembari menunggu proses rujukan ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) selesai. Elandra kata Zulhadi butuh penanganan spesialis bedah syaraf.
"Setelah sebulan dirawat, keluarga pasien sudah tidak betah, mereka minta supaya Elandra dirawat di rumah rumah dulu. Dan keluarga yang kemudian mencarikan solusi untuk ke Batam sambil BPJS atau JKN-KIS keluar," terangnya.
Reporter: Putri Permata Sari