Washington D.C, Gatra.com - Pimpinan Senat Minoritas Amerika Serikat (AS) Chuck Schumer pada Senin (1/7) menyindir Presiden Donald Trump atas pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Minggu (30/6). Ia menyebut hal tersebut merupakan kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang terburuk.
"Dia tidak memiliki prinsip tentang apa itu aturan hukum, apa itu demokrasi. Ini adalah salah satu dari beberapa hari terburuk dalam kebijakan luar negeri Amerika, dalam sejarah diplomatik Amerika, dalam waktu yang lama," ucapnya dalam sumber yang dilansir dari CNN.
Schumer mengatakan, pertemuan tersebut sebagai perpanjangan kebijakan luar negeri Trump yang tidak menentu. Selain itu, menyalahi kebijakan luar negeri AS jangka panjang.
Menurutnya, memberikan pujian pada diktator, akan mengacaukan kebijakan luar negeri kanan dan kiri. Apalagi dalam kunjungan di Korea Utara, Trump memanggil Kim Jong Un dengan sebutan teman, lalu menepuk punggungnya, tanpa mendapatkan imbalan.
Sudah ketiga kalinya kedua negara melakukan pertemuan. Mereka berbincang kurang dari satu jam di dalam Freedom House di Zona Demiliterisasi Korea setelah berjabat tangan di perbatasan selatan Korea Utara. Trump kemudian mengatakan ia bangga melangkahi perbatasan dua negara tersebut. " Aku tidak pernah berharap bertemu denganmu di tempat ini," kata Kim kepada Trump.
Hal ini mengundang reaksi dari berbagai tokoh. Bahkan, Pimpinan Senat Minoritas Amerika Serikat tersebut mengatakan, Trump memiliki strategi jangka panjang yang harus dilakukan, sehingga keputusan bertemu Pemimpin Korea Utara tidak tepat.
"Ibarat reality show kebijakan luar negeri, Trump ingin difoto, dia ingin terkenal," tambah Schumer.