Jakarta, Gatra.com - Petani champion bawang merasakan kebijakan budidaya bawang merah dan putih era Menteri Pertanian (Menatan), Andi Amran Sulaiman, sangat berpihak kepada kepentingan petani.
Gebrakan Mentan Amran bukan hanya fokus pada peningkatan produksi, tapi juga berani memasukan importir nakal dalam kotak hitam yang menjadi ganjalan petani bawang merah dan putih menikmati untung.
"Terima kasih Pak Mentan Amran, berani dan sukses blacklist 74 importir bawang nakal. Kami tidak lagi bergantung pada permainan importir nakal, sehingga kami merasakan hasil yang bagus dan untung," ujar Tunov Mondro Atmojo, petani champion sekaligus mitra kerja importir yang melaksanakan wajib tanam bawang putih di Magelang, Selasa (2/7).
Ia mengungkapkan, selama lebih dari 23 tahun nasib bawang putih lokal terbengkelai akibat gempuran impor. Tapi hanya kurun waktu 2 tahun terakhir, komoditas bawang putih mampu dibangkitkan kembali.
"Sentra-sentra bawang putih yang dulu pernah berjaya, kini kembali bergeliat bangkit," ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Faktanya, lanjut Tunov, dulu lereng Tunung Sumbing, Sindoro, Merapi, Merbabu, Andong hingga Telomoyo adalah kawasan bawang putih. Puluhan tahun lamanya sentra bawang putih seperti Kecamatan Kaliangkrik, Kajoran, Sawangan, Windusari, Parakan, Petarangan, Pakis hingga Getasan, Semarang tiarap bahkan mati tidak berproduksi.
"Lah kok ini bisa-bisanya Pak Menteri bangkitkan kembali. Ini luar bisa menurut saya. Hebatnya lagi, importir bisa dirangkul untuk sama-sama tanam bawang putih bermitra dengan petani. Impor bawang putih dikendalikan, sambil produksi dalam negeri ditingkatkan," sebutnya.
"Bahkan importir nakal yang tidak patuh aturan tak segan-segan beliau blacklist. Ini kebijakan yang berani, keren dan pantas didukung," katanya.
Oleh karena itu, Tunov mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi atau terpengaruh dengan pemberitaan miring media yang menyudutkan Kementerian Pertanian (Kementan) terkait kebijakan swasembada bawang putih. Kebijakan ini sudah bagus, meski tentunya butuh perbaikan sana-sini. Biasanya, importir yang kecewa atau sakit hati karena terkena dampak dari kebijakan ini suka membuat berita-berita tidak benar.
"Jangan termakan berita negatif, karena kenyataannya di lapangan petani menyambut antusias program swasembada bawang putih yang digencarkan Pak Mentan Amran Sulaiman," katanya.
Perlu diketahui, selama periode kepemimpinan Amran, selain berhasil bangkitkan bawang putih, Kementan tercatat sukses mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 3 tahun berturut-turut. Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian 2013-2018 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) meningkat dratis mencapai Rp1.328,4 triliun.
Kemudian, ekspor produk pertanian meningkat 26,9 % pada kurun waktu 5 tahun terakhir. Ekspor produk pertanian di tahun 2018 mencapai 42,5 juta ton. Adapun pada 2013 ekspor hanya mencapai 33,5 juta ton. Investasi meningkat 110% dari Rp29,3 triliun pada 2013 menjadi Rp61,6 triliun pada 2018.
Menteri Amran juga dinilai punya andil besar dalam menerjunbebaskan inflasi pangan dari 10,57% menjadi 1,26%. Rekor ini pertama kali dalam sejarah Indonesia, inflasi bahan makanan menembus 1,26%. Masyarakat tentu bisa merasakan bagaimana harga-harga pangan bisa dikendalikan oleh pemerintah, bahkan saat momentum hari besar keagamaan seperti puasa dan Idulfitri.