Jakarta, Gatra.com - Pekerja termasuk dalam populasi usia produktif yang sangat berisiko terhadap penyakit karena kurangnya aktivitas fisik, stres, konsumsi alkohol, merokok, dan pola makan tidak sehat. Berbasis pada penelitian disertasinya, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Listya Tresnanti Mirtha, merancang alat yang dapat digunakan oleh para pekerja kantoran.
“Penelitian ini saya implentasikan menjadi alat yang berfungsi sebagai pijak kaki dan kalau dipakai saat jam kerja bisa jadi alat untuk berolahraga kaki. Kalau untuk tenaga medis, bisa dipakai untuk mengukur daya tahan kardorespirasi atau tingkat kebugaran jasmani orang,” katanya usai promosi doktoral di IMERI FKUI, Jakarta Pusat, Senin (1/7).
“Saya juga mengamati, banyak institusi yang sebenarnya menyediakan fasilitas olahraga seperti fitnes, senam, kawasan bersepeda, komunitas yoga. Sayangnya, tidak berjalan dengan optimal. Semua alasan pekerja adalah mereka tidak punya waktu,” ungkapnya.
Alat pijak kaki tersebut dapat digunakan oleh pekerja pada posisi duduk, tanpa harus meninggalkan meja kerja pada jam kerja. Upaya ini diharapkan dapat membangun kesadaran pekerja terhadap kesehatan. Sebab, latihan fisik ini dapat membuat lebih banyak otot yang bergerak dan bermanfaat untuk kesehatan jantung.
“Penggunaan alat ini, pekerja berada dalam posisi duduk tidak bersandar dan mengayuhkan kaki seperti menggunakan sepeda air. Latihan fisik ini meminta waktu pekerja selama 2x15 menit setiap harinya. Dilakukan pagi hari sebelum bekerja dan siang hari setelah makan siang,” kata dr. Listya.
Sebelumnya, alat pijak kaki ini sudah diuji coba pada kelompok pekerja selama 12 minggu. Hasilnya, dapat mengurangi kelelahan pada otot. Tubuh juga secara aktif mengeluarkan energi, serta meningkatkan kebugaran.