Batanghari, Gatra.com - Suplai gas elpiji 3 kg kepada masyarakat dalam wilayah Kabupaten Batanghari masih menjadi kendala. Salah satu pemicunya adalah puluhan desa di daerah itu belum memiliki pangkalan resmi.
Persoalan ini membuat masyarakat penikmat gas bersubsidi harus mencari tabung gas melon hingga ke luar desa dengan risiko pembelian di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Dari 110 desa yang tersebar di delapan kecamatan, terdata sekira 70 persen atau 70 desa sama sekali belum tersedia pangkalan gas elpiji 3 kg.
"Sebanyak 70 desa yang terdata tidak memiliki pangkalan gas elpiji 3 kg berdasarkan hasil rapat koordinasi antara pemerintah daerah bersama para agen maupun pangkalan gas elpiji beberapa waktu lalu," kata Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Setda Batanghari, Syaiful dikonfirmasi awak media, Selasa (2/7).
Syaiful berujar minimnya ketersediaan pangkalan gas elpiji 3 kg dinilai menjadi salah satu pemicu sulitnya warga untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut. Pemkab Batanghari memiliki wacana membuka pangkalan baru melalui Badan usaha milik Desa (BumDes).
"Kita akan kembali berkoordinasi bersama pihak Pertamina maupun agen agar segera terealisasi," ujarnya.