Tebo, Gatra.com - Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tebo) menggelar rapat koordinasi (Rakor) Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) di pendopo Rumah Dinas Bupati Tebo, Selasa (2/7).
Rakor yang dibuka langsung oleh Bupati Tebo melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Tebo, Drs. Teguh Arhadi, MM ini mendapat kritikan dari tokoh pemuda Tebo Jawir Hafizi.
Jawir mengkritik, Rakor yang kesekian kalinya dilaksanakan oleh Kesbangpol Tebo tersebut, tidak pernah melibatkan unsur kepemudaan. Padahal, menurut Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tebo ini, fakta di lapangan bahwa pelaku intoleransi rata-rata dari unsur kepemudaan.
"Apalagi kalau dilihat dari foto-foto yang diposting ke media sosial facebook oleh akun Humas Protokol Kabupaten Tebo, acara itu kebanyakan dihadiri oleh pejabat-pejabat ASN. Jadi terkesan acara ini hanya seremonial saja," kata Jawir mengulang kritikannya kepada Gatra.com, Selasa (2/7).
Menanggapi kritikan tersebut, Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Tebo, Erlynda, S.Sos mengatakan Rakor yang dilaksanakan itu fokus pada pemberdayaan FPK. Tujuannya agar peran FPK lebih optimal dalam pembangunan dan memelihara ketentraman masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya ancaman keutuhan bangsa, khususnya di Kabupaten Tebo.
"Untuk kegiatan di Kesbangpol yang melibatkan kepemudaan, itu ada kegiatan tersendiri yakni kegiatan pembinaan Ormas atau LSM. Memang kegiatannya belum dilaksanakan. Akhir triwulan tiga ini baru pelaksanaan kegiatan," kata Erlynda.
Terkait pernyataan Jawir yang mengatakan jika Rakor hanya dihadiri oleh pejabat-pejabat ASN. "Rasanya kami tidak mengundang Kepala OPD di Kabupaten Tebo. Yang diundang Camat selaku pembina FPK kecamatan, kasi yang membidangi urusan pembauran kebangsaan, pengurus FPK kecamatan dan pengurus FPK Kabupaten serta panitia pelaksana kegiatan dan lembaga adat," kata dia.