Solo, Gatra.com – Membubungnya harga tiket pesawat masih berdampak pada biro perjalanan haji dan umroh. Pasalnya banyak jemaah yang telanjur melunasi biaya umroh jauh-jauh hari. Biro perjalanan haji dan umroh pun tidak mungkin meminta biaya tambahan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umroh dan Haji Indonesia (Perpuhi) Her Suprabu. Ia mengatakan ada pengaruh signifikan atas kenaikan harga tiket pesawat. Kondisi ini mengacu pada harga tiket pesawat pada bulan Syawal naik hingga dua kali lipat.
”Biasanya untuk pulang pergi kami menghabiskan maksimal Rp2 juta untuk tiap jemaah. Namun saat ini harganya mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta,” ucap Her saat ditemui di Solo, Selasa (2/7).
Persoalannya, kata Her, pos anggaran yang dialokasikan biro perjalanan umroh hanya berkisar Rp 2 juta. Realitanya harga tiket naik hingga dua kali lipat. Akibatnya, pihak biro perjalanan haji dan umroh pun sulit menaikkan harga.
”Banyak yang melakukan pelunasan jauh hari sebelumnya, bahkan hingga enam bulan. Tentunya tidak mungkin harganya kami revisi sepihak,” ucapnya.
Untungnya, kata dia, kenaikan harga tiket ini hanya berlaku untuk penerbangan domestik, bukan penerbangan internasional.
”Biasanya yang menggunakan pesawat Turkish Airlines yang kami bundling dengang maskapai lokal (yang terdampak). Mereka biasanya landing di Jakarta. Kalau yang langsung turun di Solo tidak terdampak. Sebab kenaikan harga tiket hanya berlaku pada penerbangan domestik,” ucapnya.
Her menyebut ada 400 jemaah umroh di Solo per bulan. Dalam dua bulan ini, ia mengklaim kerugian tiap biro mencapai Rp120 juta.