Jakarta, Gatra.com - Kompetisi pilpres baru saja berakhir, namun "gaung" kompetisi politik lima tahunan itu masih menjadi pembahasan. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis 15 nama kandidat potensial dalam bursa capres 2024. Nama tersebut terdiri dari unsur kepala daerah, pimpinan partai, pejabat pemerintah dan pimpinan ormas.
Peneliti LSI, Rully Akbar menyebutkan terdapat tiga (3) kriteria nama yang bisa masuk ke dalam bursa capres 2024.
"Ada 3 kriteria yaitu yang punya popularitas dan tingkat keterkenalan diatas 25%. Lalu berasal dari empat sumber rekrutmen yakni kepala daerah, pimpinan partai, pejabat pemerintah dan pimpinan ormas. Kemudian punya potensi berdasarkan penilaian subyektif LSI," jelas Rully dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (2/7).
Empat orang kepala daerah yang masuk bursa capres yakni: Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Khofifah Indar Parawansa.
Sementara dari kandidat pimpinan partai politik terdapat nama-nama kondang semisal Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Airlangga Hartanto, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Puan Maharani dan Muhaimin Iskandar.
Lalu dari pejabat pemerintahan terdapat nama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kapolri Tito Karnavian, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
Rully menyebut ada satu nama yang masih misteri yang sewaktu-waktu berpotensi muncul sebagai "kuda hitam" seperti Joko Widodo pada kontestasi pilpres 2014 lalu.
"Dari 15 nama ada 1 nama yang tidak masuk radar, nama yang akan mencuat tiba-tiba, seperti Jokowi yang lima tahun sebelumnya tidak masuk radar, akan ada the next Jokowi sebagai faktor kejutan. Mrs atau Mr X akan jadi capres potensial, akan kita telusuri dalam 5 tahun nama baru yang punya potensi bisa masuk range 15 besar," kata Rully.
Rully menyebutkan LSI Denny JA menjadi lembaga survei pertama yang memprediksi bursa capres lima tahun sebelum pilpres berlangsung.