Washington DC, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berniat akan menarik pasukan tentara AS dari Afghanistan. Namun, niat tersebut urung terlaksana karena Trump mengkhawatirkan Afghanistan akan digunakan menjadi markas teroris jika militer AS hengkang dari sana.
Trump mengatakan, akan timbul sebuah masalah jika ia menarik sebanyak 9.000 tentara AS dari Afghanistan. Ia menyebut kekhawatiran AS adalah Afghanistan akan menjadi laboratorium bagi para teroris.
"Saya menyebutnya Harvard teroris," kata Trump dikutip dari Reuters, Selasa (2/7).
Trump telah menyampaikan niatnya untuk menarik pasukan militer AS dari Afghanistan kepada pejabat militer AS. Namun, pejabat militer AS tersebut menyarankan bahwa lebih baik memerangi teroris di Afghanistan.
"Saya lebih suka memerangi mereka di sana [Afghanistan]," ujar salah seorang jenderal militer AS.
Sebelumnya, serangan bom oleh pejuang Islamis Taliban menewaskan 6 orang dan melukai 105 orang di Kabul. Utusan perdamaian khusus AS, Zalmay Khalilzad, sempat melakukan perundingan perdamaian dengan Taliban di Qatar untuk mengakhiri perang yang sudah terjadi 18 tahun.
AS mengirimkan pasukan militernya untuk berperang di Afghanistan sebagai respons terhadap serangan 11 September 2001 di New York dan Pentagon. Pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, diketahui sebagai otak melaksanakan serangan tersebut. Sekitar 2.400 pasukan AS menjadi korban pada perang di Afghanistan.