Hong Kong, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengizinkan perusahaan-perusahaan teknologi untuk bermitra dengan Huawei. Namun, dia tidak menyebutkan perusahaan mana saja yang dapat kembali memasok ponsel pintar asal Cina itu.
Seperti diketahui, AS membatasi perusahaan telkonologi seperti Google untuk melakukan kerja sama dan memasok perangkat jaringan telekomunikasi untuk Huawei. Sebab, pemerintah AS mencurigai adanya perangkat spionase yang disematkan pada perangkat Huawei.
Menurut Penasihat Gedung Putih, Larry Kudlow, Presiden Trump telah melonggarkan larangan terhadap Huawei. Ia mengatakan bahwa larangan tersebut telah membuat sejumlah pemasok AS kecewa karena mereka tak lagi dapat menjual komponen jaringan kepada perusahaan teknologi asal Cina itu.
"Departemen Perdagangan AS akan memberikan lisensi tambahan jika ada kesediaan secara umum untuk komponen yang dibutuhkan Huawei," kata Larry seperti dikutip Reuters, Senin (1/7).
Menanggapi hal tersebut, sejumlah pengamat menilai bahwa masih tidak jelas apakah perusahaan teknologi AS dapat mengirimkan seluruh komponen untuk Huawei atau hanya komponen untuk jalur yang ada. Mereka mengatakan akses Huawei ke produk seluler Google dapat tetap diblokir meskipun ada pernyataan Trump.
"Cukup mudah untuk berpendapat bahwa Google adalah unik dan hanya dapat dipasok dari AS, maka tetap berpotensi Huawei dianggap sebagai ancaman keamanan tergantung pada data apa yang digunakan untuk layanan tersebut," ucap seorang pengamat dari Lembaga Riset Independen Radio Free Mobile, Richard Windsor.
Sementara itu, perusahaan teknologi AS diam-diam melobi pemerintah untuk melonggarkan larangan tersebut sejak beberapa pekan terakhir. Pembuat chip memori Micron (MU.O) dan pembuat chip Intel (INTC.O) mengaku pekan lalu telah melanjutkan beberapa pengiriman ke Huawei.