Home Gaya Hidup PJU Jadi Masalah di Ibukota Provinsi Kepri

PJU Jadi Masalah di Ibukota Provinsi Kepri

Tanjungpinang, Gatra.com - Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meminta supaya Pemko Tanjungpinang menuntaskan persoalan Penerangan Jalan Umum (PJU) lima tahun ke depan.

Permintaan itu mencuat setelah banyaknya keluhan dari masyarakat kalau di Tanjungpinang PJU sangat minim. Kalaupun ada PJU yang berdiri, tapi tidak berfungsi.

Inilah yang sering mengganggu konsentrasi pengendara saat malam. Minimnya penerangan juga dikhawatirkan mengundang tindak kriminal.

Ranti 19 tahun misalnya. Perempuan yang sehari-hari bekerja di Tanjungpinang City Center Mal itu harus selalu was-was saat pulang, apalagi kalau sudah hampir tengah malam.

"Minimnya penerangan di seputaran Jembatan KM 8 Atas, Tanjungpinang, membikin saya jadi was-was saat melintas. Takut aja kalau ada apa-apa, apalagi kalau malam di sana sepi," katanya kepada Gatra.com Senin (1/7).

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang, Ashady Selayar mengatakan, Pemko Tanjungpinang sudah harus mendata berapa sebenarnya kebutuhan PJU di seluruh kawasan Tanjungpinang.

Mulai dari kawasan Kota Lama hingga daerah pengembangan Tanjungpinang Timur, Senggarang, Dompak, bahkan sampai ke kawasan wisata religi Pulau Penyengat.

"Kalau pendataan tak dilakukan, persoalan PJU ini tak akan bisa segera diselesaikan. Pemko Tanjungpinang juga musti punya perencanaan penyelesaian PJU ini supaya masyarakat tahu kapan penyediaan dan kapan perbaikan," katanya.

Kalau misalnya dari hasil pendataan nanti seluruh kawasan Tanjungpinang butuh 500 tiang JPU, maka setiap tahun Pemko musti mengalokasikan anggaran pemasangan 100 tiang pertahun. "Itu kalau mau selesai lima tahun," katanya.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, Kebersihan, dan Pertamanan (Perkim) Tanjungpinang, Amrialis, mengatakan kalau pihaknya akan segera memperbaiki PJU yang rusak.

"Tahun ini Pemko Tanjungpinang sudah mengalokasikan anggaran Rp900 juta untuk perbaikan JPU yang rusak. Angka ini naik dibanding tahun sebelumnya yang hanya berkisar Rp400 juta," ujarnya.

Selain itu kata Amrialis, anggaran Rp6 miliar juga akan dialokasikan untuk pemasangan JPU di beberapa titik di Tanjungpinang.


Reporter: Fathur Rohim

 

1262