Pekanbaru, Gatra.com - Pada bulan Juni 2019, Provinsi Riau mengalami inflasi 1,20 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 139,6.
"Inflasi sebesar 1,20 persen ini disebabkan adanya kenaikan indeks harga konsumen yang signifikan pada kelompok bahan makanan yang menyumbang andil inflasi sebesar 1,09 persen," terang Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Riau, Agus Nuwibowo kepada Gatra.com, Senin (1/7).
Ia mengatakan kenaikan harga kelompok pangan ini terjadi karena pengaruh meningkatnya permintaan menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah. Sementara beberapa komoditi seperti cabai merah, masih tetap harga tinggi.
"Dari kelompok bahan makanan yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain cabai merah dengan andil 0,82 persen, cabai hijau dan bawang merah dengan andil masing-masing 0,05 persen, daging sapi dan tomat sayur dengan andil masing-masing 0,03 persen, ketimun dengan andil 0,02 persen, wortel, cabai rawit, ayam hidup, apel, kentang, tomat buah, buncis, kerang dan kembang kol dengan andil 0,01 persen dan beberapa komoditas lainnya yang memberikan andil inflasi kurang dari 0,01 persen," Agus mengurai panjang lebar.
Selain kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau juga ikut menyumbang andil inflasi sebesar 0,04 persen. "Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain rokok filter dengan andil sebesar 0,02 persen, teh manis dengan andil sebesar 0,01 persen, gula pasir dan kopi manis dengan andil masing-masing sebesar 0,003 persen, nasi berlauk dengan andil 0,002 persen dan beberapa komoditas lain yang memberikan andil inflasi kurang dari 0,002 persen," terangnya.
Selanjutnya adalah kelompok Sandang yang menyumbang inflasi 0,03 persen. Lalu ada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,06 persen. "Dan yang terakhir adalah kelompok kesehatan dengan andil sebesar 0,0001 persen," ujarnya.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 22 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 2,25 persen, diikuti Kota Padangsidimpuan 1,79 persen dan Kota Medan 1,68 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,24 persen.