Balige, Gatra.com – Rumah Karya Indonesia (RKI) selaku pelaksana 1000 Tenda Kaldera Toba Festival mencatat total 4382 peserta yang mengikuti kegiatan berkemah di pinggir Danau Toba tersebut. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi sejak digelarnya 1000 tenda.
Ketua pelaksana kegiatan dari RKI, Tumpak Hutabarat mengatakan bahwa pelaksanaan 1000 tenda kaldera toba festival merupakan ajang wisata alam di Kawasan Danau Toba (KDT) untuk para kaum milenial. Untuk 2019, kegiatan ini dilaksanakan 28 - 30 Juni 2019 di Desa Meat, Kabupaten Toba Samosir. Ojak mengatakan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan ini datang dari berbagai belahan nusantaran. Diantarannya dari Papua, Manado, Makassar, Banyuwangi, Bandung, Bogor, Palembang, Jambi, Padang, Pekanbaru dan Aceh.
Baca Juga: Ribuan Peserta Hadiri 1000 Tenda Kaldera Toba Festival
“Mayoritas memang masih banyak berasal dari kabupaten/kota di Sumatera Utara, seperti dari Rantau Parapat, Medan, Langkat, Tanjung Balai, Kisaran, P. Sidempuan, Pematangsiantar dan tempat lainnya,” terangnya, Senin (1/7).
Lelaki yang akrab disapa Siparjalang tersebut menuturkan bahwa peserta pada umumnya adalah anak muda yang cinta alam, suka berdiskusi dan senang traveling. Banyak juga yang berkeluarga, datang membawa istri dan anaknya. 1000 Tenda untuk tahun 2019 memberikan energi baru kepada pihak pelaksana dan para peserta. Karena dalam kegiatan tersebut digelar 7 topik pelatihan dan diskusi yang dimulai sejak pagi hingga sore hari.
Sementara itu, Direktur RKI, Ojax Manalu mengatakan bahwa konsep baru yang diusung dalam 1000 Tenda Kaldera Toba Festival adalah memperkenalkan dan menciptakan potensi destinasi baru di Danau Toba. RKI selaku organisasi yang menginisiasi 1000 Tenda Kaldera Toba Festival, berupaya mengkolaborasikan pekarya untuk melatih anak - anak di Desa Meat. Kemudian anak - anak yang sudah dilatih dijadikan sebagai pelaku atraksi dan tampil dalam acara 1000 Tenda.
Baca Juga: Bidik Wisatawan Milenial, RKI Gelar Festival 1000 Tenda di Danau Toba
Mantan personil Delik theater tim tersebut mengatakan bahwa dalam tiap festival yang RKI melibatkan masyarakat masuk dalam stuktur kepanitiaan. Hal tersebut bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. “Kita juga berusaha mendorong masyarakat untuk melihat peluang di desa mereka, seperti peluang destinasi wisata, peluang ekonomi dan peluang lainnya,” jelasnya.
Ojax Manalu menambahkan, dalam 1000 Tenda, RKI juga berupaya agar masyarakat memperoleh dampak secara ekonomi dan sosial. Untuk itu, 50 % dari biaya registrasi diserahkan kepada masyarakat.
Reporter: Baringin Lumban Gaol