Brussels, Gatra.com - Para pemimpin Uni Eropa (UE) sangat terpecah mengenai sosok yang harus menggantikan Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker. Pembicaraan lebih dari 18 jam di Brussels gagal mencapai kesepakatan.
Keputusan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Eropa untuk memilih presiden Komisi Eropa baru dan jabatan penting lainnya kembali tertunda pada Senin (1/7), setelah para pemimpin tidak mencapai kompromi. Presiden Dewan UE, Donald Tusk yang memimpin perundingan mengatakan bahwa mereka akan berkumpul kembali pada Selasa (2/7) sebagaimana dilansir dari DW.
Agar terpilih menjadi Presiden Komisi Eropa, diperlukan persetujuan 21 dari 28 pemimpin UE, yang mewakili 65% populasi blok. Setelah para pemimpin mencalonkan kandidat, Ia harus disetujui oleh Parlemen Eropa.
Wakil Presiden Komisi Eropa, Frans Timmermans dari Belanda yang merupakan kandidat utama Aliansi Sosialis & Demokrat (S&D) Progresif dalam pemilihan Eropa Mei, dikabarkan menjadi kandidat favorit untuk menggantikan Juncker.
Kepala eksekutif Bank Dunia, Kristalina Georgieva dikabarkan menjadi calon kuat pengganti Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, dengan Komisaris Persaingan, Margrethe Vestager atau Perdana Menteri Belgia. Sementara, Charles Michel yang sama-sama menjadi calon ialah Kepala Kebijakan Luar Negeri UE.
Timmermans adalah pilihan kompromi dalam kesepakatan yang dilaporkan dipalsukan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman, Angela Merkel pada KTT G20 di Jepang dan mencakup pula pos-pos top Uni Eropa lainnya. Kesepakatan itu juga didukung oleh Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez. Tetapi Partai Rakyat Eropa (EPP) yang konservatif tidak mundur atas dukungannya kepada kandidat mereka, anggota parlemen Jerman, Manfred Weber.
Di antara para pemimpin Uni Eropa yang dilaporkan keberatan dengan Timmerman adalah Polandia, Hongaria, Republik Ceko, Kroasia, Slovakia, dan Irlandia.
Wakil presiden Komisi yang akan datang telah mempelopori upaya Uni Eropa untuk menindak anggota UE bagian timur yang cenderung otoriter melalui aturan norma hukum blok itu.
"Sebagian besar perdana menteri EPP tidak percaya bahwa kita harus menyerahkan jabatan kepresidenan dengan begitu mudah, tanpa perlawanan," kata Perdana Menteri kanan-tengah Irlandia, Leo Varadkar kepada wartawan, Minggu (30/6).
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban telah mengirim surat kepada EPP yang memperingatkan bahwa pencalonan Timmerman akan menjadi "kesalahan historis."
Para pemimpin UE juga harus memilih calon ketua parlemen Eropa, presiden Dewan Eropa, kepala kebijakan luar negeri, dan kepala Bank Sentral Eropa (ECB), sebuah jabatan yang dapat dipilih di kemudian hari.
Anggota UE harus mempertimbangkan afiliasi politik, geografi, ukuran populasi, dan jenis kelamin, ketika memutuskan susunan kepemimpinan blok. Institusi UE seharusnya mewakili kepentingan semua negara anggota serta tidak memihak di panggung global dan di Brussels.