Kabul, Gatra.com - Bom kembali menghantam Kabul, Afghanistan Senin, (1/7) hari ini dan menyebabkan 100 orang terluka. 50 korban diantaranya adalah anak-anak. 

Pelaku peledakan berasal dari kelompok Taliban, yang memasang bom di sebuah mobil. Saat jam sibuk mobil ini meledak, membumbungkan asap tebal ke udara dan mengguncang bangunan hingga 2 kilometer dari lokasi ledakan.

Saat kejadian, pasukan bersenjata menyerbu sebuah gedung dan memicu pertempuran senjata dengan pasukan khusus di kawasan Puli Mahmood Khan, Kabul. Kementerian kesehatan mengatakan dalam peristiwa ini setidaknya satu orang telah terbunuh dan 93 luka-luka. Sebagian besar korban terluka akibat terkena runtuhan kaca.

AFP melaporkan, anak-anak yang menjadi korban kebanyakan sedang mengikuti aktivitas belajar di sekolah. Beberapa foto tersebar di media sosial saat anak-anak tersebut menjalani perawatan rumah sakit. Anak-anak yang terluka masih mengenakan seragam sekolah, beberapa bahkan masih memegangi buku saat mereka tiba di rumah sakit.

Ledakan ini terjadi dua hari setelah Taliban dan Amerika Serikat (AS) memulai perundingan putaran ketujuh di Qatar. Perundingan memungkinkan AS untuk menarik tentaranya setelah lebih dari 17 tahun di Afghanistan. Sebagai imbalannya, Taliban akan menjamin negara itu untuk terbebas dari berkembangnya para ekstremis keras seperti Al-Qaeda sebelum serangan 11 September 2001.

Namun perundingan itu justru memicu kekhawatiran mendalam di antara sejumlah besar warga Afghanistan, karena takut para militan akan menguasai negara tersebut.