Bandung, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah mengangkat 2 direktur utama (dirut) definitif Rumah Sakit Utama Daerah (RSUD) bersama ratusan pejabat eselon III lainnya. Dengan begitu, tinggal 4 RSUD di Jabar yang belum memiliki dirut definitif.
Adapun dua orang yang dilantik adalah dr. Elly Marliyani sebagai Dirut RSJ Cisarua dan dr. Rochady Hendra Setya Wibawa sebagai Kepala UPTD RSUD Jampang Kulon, Sukabumi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Berli Gelung Sakti, mengatakan 4 dirut lainnya akan segera diumukan. Terkecuali, untuk posisi Dirut Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung, yang rencananya akan ditentukan melalui open bidding dan bisa saja tuntas ada Agustus 2019 ini.
"Ya sebenarnya bisa juga lebih cepat, tapi tergantung. Kalau peminatnya banyak dan prosesnya bisa lancar sesuai dengan yang direncanakan mungkin dalam waktu satu atau dua minggu itu sudah ada hasil," ujar Berli di Aula Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (1/7).
Baca Juga: DPRD Jabar Soroti 6 Rumah Sakit Tanpa Direktur Utama
Diketahui, untuk 3 RSUD lainnya kemungkinan dapat ditentukan dalam waktu dekat, yaitu RS Paru Sidareja Kabupaten Cirebon, RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut, dan RS Kesehatan Kerja Rancaekek Kabupaten Bandung.
"Tapi kita serahkan sama mekanisme yang ada dan kewenangan pak gubenur," ujar Berli.
Sementara itu, Sekretaris komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi, mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Kadinkes Jabar membahas kekosongan dirut definitif pada 6 RSUD. Hadi membenarkan, ada satu RSUD yang menjadi perhatian khusus, yaitu RS Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung.
"Tinggal satu yang belum selesai, dan ini ada di Pak Gubenur, yaitu Al Ihsan ini menjadi perhatian khusus," ujar Hadi.
Dia memastikan, pihaknya bakal terus mengawal agar posisi enam dirut definif tersebut dapat segera ditetapkan. "Sekarang bulan Juli, mudah-mudahan secepatnya diumumkan oleh Gubenur," pungkasnya.