Muaro Jambi, Gatra.com - Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Muaro Jambi kembali melanjutkan program revitalisasi pasar yang ada di wilayahnya. Pasar rakyat yang menjadi sasaran program revitalisasi pada tahun ini adalah Pasar Simpang Pramuka, Kecamatan Sungai Gelam dan Pasar Jambi Kecil, Kecamatan Maro Sebo.
"Kedua pasar rakyat ini akan direvitalisasi menjadi pasar semi modern. Tahapannya saat ini sudah lelang," kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Muaro Jambi, Nur Subiantoro kepada Gatra.com, Senin (1/7).
Nur menyebut bahwa sumber pembiayaan pembangunan dua pasar rakyat itu berasal dari DAK. Dua pasar itu sebelumnya diajukan dan dinyatakan layak serta memenuhi syarat untuk direvitalisasi.
"Syaratnya di antaranya status tanah harus resmi dan lokasinya tidak jauh dari pedagang asli," ujar Nur.
Nur menyebut bahwa anggaran revitalisasi kedua pasar rakyat ini tergolong kecil sehingga akan diwujudkan dalam bentuk semi modern. Bentuk bangunannya dirancang dengan atap bulat serta bagian dalamnya plong.
"Revitalisasi kedua pasar ini tidak masuk dalam prototipe. Sebab, anggarannya masih di bawah tipe," katanya.
Meski anggaran pembangunannya tergolong kecil, kedua pasar semi modern tersebut diperkirakan akan mampu menampung kapasitas 90-120 pedagang. Apalagi di dalam bangunan itu dirancang plong sehingga terbuka untuk lokasi los-los.
"Pastinya banyak pedagang yang tertampung. Bisa mencapai ratusan pedagang," ujarnya.
Nur lebih lanjut menjelaskan bahwa sesuai dengan peraturan bupati pengelolaan pasar ini nantinya diserahkan kepada desa. Kemudian desa menunjuk pengurus pasar dan mereka menyetorkan restribusi ke kas daerah.
"Jadi kita menerima rekening korannya. Kita bukukan untuk dilaporkan sebagai pendapatan daerah," katanya.
Menurut Nur, pasar revitalisasi sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Karena program revitalisasi pasar untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Selain itu, revitalisasi ini diarahkan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kebutuhannya.
"Saat ini masyarakat cenderung memilih tempat berbelanja yang nyaman. Karena itu, perbaikan fasilitas pasar mutlak diperlukan jika tidak ingin pasar rakyat kian sepi pembeli,” ujarnya.
Nur berharap dengan makin ramainya pasar tradisional, kesempatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk makin berkembang kian luas. Ini mengingat badan pengelola pasar tradisional kerakyatan memiliki pola kemitraan dengan UMKM.
“Peran pemerintah dalam hal ini sangat dibutuhkan, terutama bisa memicu perekonomian di wilayah yang dimotori UMKM,” kata mantan Kasat Pol PP Muaro Jambi ini.