Jakarta, Gartra.com - Wadah Pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut isu radikalisme menjadi penyebab turunnya peminat mengikuti seleksi calon Pimpinan KPK periode 2019-2023.
"Bahwa merosotnya para pendaftar karena pertama adanya isu-isu radikal yang tentu saja mengecewakan para masyarakat," kata Ketua WP KPK, Yudi Purnomo di depan Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (1/7).
Menurut Yudi, jika ada isu radikalisme di dalam tubuh KPK, maka harusnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) langsung saja menangkap orang bersangkutan.
Yudi menyayangkan tudingan radikalisme tersebut malah dipelihara dan menyebut sebagai pengalihan isu.
Menurutnya tidak ada hubungannya penampilan religius seseorang di KPK, lantas dikaitkan dengan dengan radikalisme. Bahkan Yudi memastikan bahwa pegawai KPK merupakan orang-orang pancasilais.
"Sangat-sangat tidak objektif jika dikatakan dan sampaikan bahwa ketika dia berjilbab, ketika dia berjenggot kemudian ketika dia pakai celana cingkrang dan berada di KPK maka itu radikal?" imbuhnya.
Yudi menyebut KPK akan menemui BNPT dan pansel KPK, untuk menghapus stigma negatif yang tidak benar itu, sehingga nantinya diharapkan dapat membantu pansel KPK untuk menemukan pimpinan yang terbaik.